Courtesy of TechCrunch
Divvy Homes, sebuah startup yang bergerak di bidang sewa untuk kepemilikan rumah, baru saja diakuisisi oleh Brookfield Properties seharga Rp 16.45 triliun ($1 miliar) . Meskipun akuisisi ini terlihat menguntungkan di tengah banyaknya perusahaan proptech yang mengalami kebangkrutan, beberapa pemegang saham Divvy diperkirakan tidak akan mendapatkan pembayaran. CEO Divvy, Adena Hefets, menjelaskan bahwa setelah membayar utang dan biaya transaksi, tidak ada sisa dana yang akan diberikan kepada pemegang saham biasa atau pemegang saham preferen.
Divvy Homes didirikan pada tahun 2016 dan telah mengumpulkan lebih dari Rp 11.51 triliun ($700 juta) dari investor terkenal. Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan ketika suku bunga hipotek meningkat pada tahun 2022, yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Hefets menyatakan bahwa keputusan untuk menjual perusahaan tidak mudah dan diambil setelah mempertimbangkan berbagai opsi, dengan harapan dapat mengembalikan modal kepada pemegang saham. Meskipun hasil keuangan tidak sesuai harapan, dia merasa bangga dengan dampak positif yang telah diberikan kepada pelanggan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan akuisisi Divvy Homes?A
Divvy Homes diakuisisi oleh Brookfield Properties dengan nilai transaksi sebesar $1 miliar.Q
Siapa yang mengakuisisi Divvy Homes?A
Divvy Homes diakuisisi oleh Brookfield Properties.Q
Apa model bisnis yang diterapkan oleh Divvy Homes?A
Divvy Homes menerapkan model sewa untuk memiliki rumah, di mana penyewa dapat membeli rumah yang mereka inginkan setelah menyewa selama tiga tahun.Q
Mengapa beberapa pemegang saham tidak mendapatkan pembayaran dari akuisisi ini?A
Beberapa pemegang saham tidak mendapatkan pembayaran karena setelah membayar utang dan biaya transaksi, tidak ada sisa dana untuk pemegang saham biasa.Q
Apa tantangan yang dihadapi Divvy Homes sebelum akuisisi?A
Divvy Homes menghadapi tantangan seperti kenaikan suku bunga hipotek dan melakukan beberapa putaran pemutusan hubungan kerja.