Courtesy of YahooFinance
Saham Johnson & Johnson (JNJ) turun lebih dari 3% pada Rabu pagi, meskipun mereka melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat dan tahun penuh 2024. Beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan termasuk persaingan dari obat generik untuk produk andalannya, Stelara, serta gugatan talc yang sedang berlangsung. CFO Joe Wolk menyatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran dari investor, masalah yang dihadapi perusahaan masih dapat dikelola dan mereka memprediksi pertumbuhan sebesar 3% dan 9% secara operasional.
Selain itu, J&J sedang berusaha untuk memperluas bisnisnya di bidang ilmu saraf, terutama untuk produk yang dapat bersaing di pasar Alzheimer yang sedang berkembang. Mereka baru-baru ini mengumumkan kesepakatan senilai Rp 240.10 triliun ($14,6 miliar) untuk membeli perusahaan pembuat obat gangguan kesehatan mental, Intra-Cellular. Wolk percaya bahwa mereka dapat mencapai posisi teratas di pasar ilmu saraf dalam beberapa tahun ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Johnson & Johnson?A
Penurunan saham Johnson & Johnson disebabkan oleh persaingan generik untuk obat Stelara, gugatan talc yang sedang berlangsung, dan permintaan yang lebih lembut untuk perangkat medis di China.Q
Apa yang diharapkan CFO Joe Wolk terkait pertumbuhan perusahaan?A
CFO Joe Wolk berharap perusahaan dapat mencapai pertumbuhan 3% dan 9% secara operasional meskipun ada tantangan yang dihadapi.Q
Bagaimana persaingan generik mempengaruhi produk Stelara?A
Persaingan generik dapat mempengaruhi Stelara, tetapi ada harapan bahwa dampaknya akan tereduksi seperti yang terjadi pada Humira dari AbbVie.Q
Apa langkah yang diambil Johnson & Johnson untuk mengatasi tantangan di pasar Alzheimer?A
Johnson & Johnson sedang membangun portofolio di bidang neuroscience untuk bersaing di pasar Alzheimer yang sedang berkembang.Q
Siapa yang melaporkan berita kesehatan di Yahoo Finance?A
Anjalee Khemlani adalah reporter kesehatan senior di Yahoo Finance yang meliput berbagai topik terkait farmasi dan kebijakan kesehatan.