Courtesy of Reuters
Visa baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan Wall Street, dengan pendapatan mencapai Rp 158.20 triliun ($9.62 miliar) , melebihi ekspektasi sebesar Rp 156.06 triliun ($9.49 miliar) . Meskipun ada kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi, banyak konsumen tetap berbelanja, terutama untuk perjalanan dan makan di luar. Ini menyebabkan volume pembayaran Visa meningkat 8%, dengan lonjakan sebesar 13% dalam volume transaksi internasional. Meskipun kinerja yang baik di AS, pertumbuhan volume pembayaran di kawasan Asia-Pasifik tidak sesuai harapan, terutama karena tantangan ekonomi di China.
Namun, Visa juga menghadapi beberapa masalah hukum, termasuk gugatan dari Departemen Kehakiman AS yang menuduh Visa menguasai pasar kartu debit, yang mereka bantah. Selain itu, perusahaan ini merencanakan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 1.400 karyawan menjelang akhir tahun ini, meskipun mereka saat ini memiliki lebih dari 30.000 karyawan. Meskipun ada tantangan, Visa berharap untuk pertumbuhan pendapatan yang stabil hingga 2025.