Courtesy of TechCrunch
Oui Capital, sebuah perusahaan investasi asal Afrika, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mengembalikan dana awal sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) setelah menjual sebagian saham di platform perbankan bisnis Moniepoint. Investasi awal mereka sebesar Rp 2.47 juta ($150.000) di Moniepoint, yang kini menjadi unicorn di Afrika, telah menghasilkan keuntungan sebesar Rp 131.56 miliar ($8 juta) . Keberhasilan ini menunjukkan betapa menguntungkannya investasi di sektor fintech di Afrika, meskipun banyak perusahaan modal ventura lainnya kesulitan untuk mengembalikan dana awal mereka.
Moniepoint, yang sebelumnya dikenal sebagai TeamApt, telah berkembang pesat dan menjadi platform perbankan dan pembayaran terbesar di Nigeria. Oui Capital, yang didirikan oleh Olu Oyinsan dan Francesco Andreoli, telah mendukung Moniepoint sejak awal dan membantu mereka dalam berbagai aspek strategis. Meskipun banyak startup di Afrika masih dalam tahap awal dan sulit untuk mencapai keberhasilan besar, Oui Capital menunjukkan bahwa dengan investasi yang tepat dan dukungan yang baik, keuntungan yang signifikan bisa dicapai dalam waktu lima tahun.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Oui Capital dalam pertemuan investor baru-baru ini?A
Oui Capital mengumumkan bahwa mereka telah mengembalikan dana dari dana debut mereka setelah menjual sebagian saham di Moniepoint.Q
Berapa jumlah dana yang berhasil dikembalikan oleh Oui Capital?A
Oui Capital berhasil mengembalikan dana sebesar $4 juta.Q
Apa yang membuat Moniepoint menjadi investasi yang menonjol bagi Oui Capital?A
Moniepoint menjadi investasi yang menonjol karena telah menghasilkan pengembalian sebesar $8 juta dari investasi awal sebesar $150,000.Q
Siapa pendiri Oui Capital dan apa peran mereka dalam investasi di Moniepoint?A
Oui Capital didirikan oleh Olu Oyinsan dan Francesco Andreoli, yang berperan penting dalam mendukung Moniepoint selama proses pengembangan mereka.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh startup di ekosistem teknologi Afrika?A
Startup di ekosistem teknologi Afrika menghadapi tantangan dalam mencapai posisi siap untuk keluar, dengan hanya sedikit yang berhasil melakukan exit.