Courtesy of YahooFinance
Perplexity AI, sebuah perusahaan startup mesin pencari berbasis kecerdasan buatan, telah mengajukan tawaran untuk bergabung dengan operasi TikTok di AS yang dimiliki oleh ByteDance. Jika merger ini terjadi, sebagian besar investor ByteDance akan tetap memiliki saham mereka. Perplexity AI mengalami lonjakan nilai dari sekitar Rp 8.22 triliun ($500 juta) di awal 2024 menjadi sekitar Rp 148.00 triliun ($9 miliar) di akhir tahun yang sama. Namun, TikTok menghadapi ancaman penutupan di AS karena masalah keamanan nasional, dan perusahaan induknya, ByteDance, harus menemukan pembeli untuk operasi di AS sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.
Presiden Joe Biden menyatakan bahwa dia tidak akan menegakkan larangan tersebut sebelum masa jabatannya berakhir, dan keputusan mengenai TikTok akan ditentukan oleh presiden yang baru terpilih. Mencari pembeli untuk TikTok menjadi tantangan karena ByteDance tidak ingin menjual dan harga yang diharapkan sangat tinggi, diperkirakan mencapai Rp 822.25 triliun ($50 miliar) . Beberapa calon pembeli potensial termasuk miliarder seperti Elon Musk dan tim investor yang tertarik untuk mengakuisisi aplikasi tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diajukan oleh Perplexity AI kepada ByteDance?A
Perplexity AI mengajukan tawaran untuk bergabung dengan operasi AS ByteDance dan menciptakan entitas baru.Q
Mengapa TikTok menghadapi kemungkinan penutupan di AS?A
TikTok menghadapi kemungkinan penutupan di AS karena kekhawatiran keamanan nasional yang diangkat oleh undang-undang baru.Q
Siapa yang menyatakan tidak akan menegakkan larangan TikTok?A
Joe Biden menyatakan bahwa dia tidak akan menegakkan larangan TikTok selama masa jabatannya.Q
Apa yang mungkin dilakukan oleh Donald Trump terkait TikTok?A
Donald Trump menyatakan kemungkinan akan memberikan TikTok perpanjangan waktu untuk menemukan pembeli.Q
Siapa saja yang dievaluasi sebagai calon pemilik baru TikTok?A
Elon Musk dan tim investor seperti Frank McCourt dan Kevin O'Leary dievaluasi sebagai calon pemilik baru TikTok.