Courtesy of YahooFinance
Beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat menunda penjualan obligasi karena meningkatnya imbal hasil (yields) yang membuat harga obligasi pemerintah turun. Meskipun ada sepuluh perusahaan yang berhasil menjual obligasi senilai Rp 192.41 triliun ($11,7 miliar) , beberapa lainnya memilih untuk menunggu agar imbal hasil bisa turun sebelum mereka melakukan penjualan. Mereka juga ingin melihat data indeks harga konsumen yang akan dirilis, yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga oleh Federal Reserve.
Sementara itu, pasar obligasi berisiko tinggi dan pinjaman terleverage tetap aktif, dengan banyak perusahaan berusaha untuk menjual sebelum potensi ketidakstabilan setelah laporan inflasi. Meskipun imbal hasil obligasi korporasi investasi mencapai level tertinggi sejak Juli, beberapa analis percaya bahwa perusahaan-perusahaan ini memiliki kesempatan untuk bersabar karena permintaan untuk produk obligasi AS tetap tinggi. Namun, jika imbal hasil terus meningkat, investor mungkin akan lebih enggan membeli obligasi jangka panjang, yang dapat mempengaruhi aliran dana ke dalam pasar obligasi korporasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan beberapa perusahaan menunda penjualan obligasi di AS?A
Beberapa perusahaan menunda penjualan obligasi karena kenaikan yield yang signifikan dan ingin menunggu untuk melihat apakah yield akan turun.Q
Apa yang diharapkan dari laporan indeks harga konsumen pada hari Rabu?A
Laporan indeks harga konsumen diharapkan memberikan kejelasan tentang jalur pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.Q
Mengapa pasar obligasi investasi-grade tetap sehat meskipun ada kenaikan yield?A
Pasar obligasi investasi-grade tetap sehat karena ada permintaan yang tinggi meskipun ada risiko kenaikan yield lebih lanjut.Q
Apa dampak dari hasil kuartalan bank besar terhadap penerbitan obligasi?A
Hasil kuartalan bank besar diharapkan dapat mempengaruhi minat investor dan keputusan penerbitan obligasi di pasar.Q
Bagaimana hubungan antara aliran dana dan hasil total dalam pasar obligasi?A
Aliran dana cenderung berkorelasi dengan hasil total ketika utang korporasi mengalami kenaikan atau penurunan yang signifikan.