Courtesy of YahooFinance
Pasar utang global saat ini sedang ramai karena banyak peminjam yang ingin memanfaatkan permintaan dari manajer investasi yang memiliki banyak uang. Hal ini membuat biaya pinjaman untuk obligasi perusahaan menjadi sangat rendah, mendekati level terendah dalam 30 tahun. Di Eropa, banyak peminjam yang mencari dana, dan di Wall Street, diperkirakan akan ada rekor penerbitan utang sebesar Rp 3.29 quadriliun ($200 miliar) pada bulan Januari. Para investor, termasuk dana pensiun dan perusahaan asuransi, ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi sebelum suku bunga bank sentral diperkirakan turun.
Sementara itu, pemerintah juga menghadapi tantangan dengan defisit anggaran yang meningkat, yang dapat memicu kekhawatiran di pasar. Namun, perusahaan-perusahaan tidak terlalu khawatir tentang kesehatan keuangan mereka dan siap untuk memanfaatkan situasi ini. Diperkirakan penerbitan obligasi dengan peringkat rendah akan meningkat lebih dari 30% pada tahun 2024. Dengan banyaknya uang yang tersedia dan imbal hasil yang menarik, pasar utang diperkirakan akan terus ramai di tahun ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan penerbitan utang di pasar global?A
Lonjakan penerbitan utang disebabkan oleh permintaan tinggi dari manajer kredit yang memiliki banyak uang tunai.Q
Siapa yang paling diuntungkan dari kondisi pasar utang saat ini?A
Penerbit obligasi, terutama korporasi, diuntungkan karena biaya pinjaman yang rendah dan kondisi pasar yang stabil.Q
Apa dampak dari defisit fiskal terhadap penerbitan utang pemerintah?A
Defisit fiskal dapat menyebabkan kekhawatiran tentang potensi gejolak pasar dan meningkatkan biaya pinjaman di masa depan.Q
Mengapa investor tidak khawatir tentang risiko default pada obligasi korporasi?A
Investor tidak khawatir karena mereka tidak lagi memerlukan premi besar untuk memegang obligasi berisiko tinggi.Q
Apa yang diharapkan dari pasar obligasi di tahun 2025?A
Pasar obligasi diharapkan akan terus berkembang dengan proyeksi peningkatan penerbitan obligasi berisiko tinggi dan merger serta akuisisi.