Courtesy of Forbes
Tamas Kadar adalah CEO dan salah satu pendiri SEON. Pada Agustus 2024, terjadi kebocoran data di National Public Data yang mungkin mengungkapkan informasi pribadi dari miliaran orang di Amerika Serikat, termasuk nama, alamat, email, dan nomor jaminan sosial (SSN). Kebocoran ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan proses verifikasi identitas elektronik (e-KYC) yang selama ini bergantung pada SSN untuk melindungi dari penipuan identitas. Dengan data pribadi yang sekarang lebih mudah diakses oleh pihak jahat, perusahaan perlu memikirkan kembali cara mereka memverifikasi identitas untuk menjaga pelanggan mereka dari pencurian identitas.
Dengan meningkatnya risiko penipuan, perusahaan disarankan untuk menerapkan metode verifikasi yang lebih dinamis dan berlapis, seperti analisis jejak digital, kecerdasan perangkat, dan verifikasi identitas yang lebih ketat. Misalnya, perusahaan dapat memeriksa pola penggunaan email atau perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan. Selain itu, menambahkan langkah-langkah tambahan seperti meminta bukti identitas dapat membantu mencegah orang jahat untuk membuka akun dengan data yang dicuri. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih canggih, perusahaan dapat melindungi diri mereka dan pelanggan dari risiko penipuan yang semakin meningkat.