Kanal yang didukung China di Kamboja di Sungai Mekong diperkirakan akan membahayakan 'ekosistem yang rapuh'.
Courtesy of SCMP

Rangkuman Berita: Kanal yang didukung China di Kamboja di Sungai Mekong diperkirakan akan membahayakan 'ekosistem yang rapuh'.

SCMP
DariĀ SCMP
13 Januari 2025 pukul 08.00 WIB
85 dibaca
Share
Peneliti dari China dan Inggris memperingatkan bahwa pembangunan kanal Funan Techo di Kamboja dapat membahayakan ekosistem yang rentan. Kanal sepanjang 180 km ini direncanakan untuk menghubungkan Sungai Mekong dengan Teluk Thailand dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan transportasi Kamboja pada Vietnam. Namun, para peneliti menyatakan bahwa jalur kanal ini melewati habitat yang penting untuk keanekaragaman hayati, yang dapat menyebabkan kerusakan ekologis dan berdampak pada pertanian.
Penelitian ini dipimpin oleh Yang Hong, seorang profesor di Universitas Reading di Inggris, dan melibatkan peneliti dari beberapa universitas serta organisasi lingkungan. Mereka menekankan perlunya upaya mitigasi yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif dari proyek ini terhadap lingkungan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Kanal Funan Techo?
A
Kanal Funan Techo adalah proyek infrastruktur sepanjang 180 km yang menghubungkan Sungai Mekong dengan Teluk Thailand.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang dampak Kanal Funan Techo?
A
Penelitian tentang dampak Kanal Funan Techo dipimpin oleh Yang Hong, seorang profesor di Universitas Reading di Inggris.
Q
Apa risiko yang ditimbulkan oleh Kanal Funan Techo terhadap ekosistem?
A
Kanal Funan Techo dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem yang rapuh dan berdampak pada pertanian.
Q
Mengapa Kanal Funan Techo penting bagi Kamboja?
A
Kanal Funan Techo penting bagi Kamboja karena diharapkan dapat mengurangi ketergantungan transportasi negara tersebut pada Vietnam.
Q
Apa yang disarankan oleh peneliti untuk mengurangi dampak ekologis dari kanal?
A
Peneliti menyarankan perlunya upaya mitigasi yang lebih baik untuk mengurangi dampak ekologis dari kanal.

Rangkuman Berita Serupa

Panel berbasis bambu tahan terhadap topan dan korosi di penyeberangan laut terbesar di dunia.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
125 dibaca
Panel berbasis bambu tahan terhadap topan dan korosi di penyeberangan laut terbesar di dunia.
Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan PanamaForbes
Sains
2 bulan lalu
23 dibaca
Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan Panama
Bos Cina di Pabrik Amerika disetujui untuk meluncurkan universitas. Riset menunjukkan bahwa nasi Cina terasa lebih enak dibandingkan 16 tahun yang lalu. Kanal yang didukung Cina di Kamboja di Mekong dianggap berisiko terhadap 'ekosistem yang rapuh'.SCMP
Sains
3 bulan lalu
122 dibaca
Bos Cina di Pabrik Amerika disetujui untuk meluncurkan universitas. Riset menunjukkan bahwa nasi Cina terasa lebih enak dibandingkan 16 tahun yang lalu. Kanal yang didukung Cina di Kamboja di Mekong dianggap berisiko terhadap 'ekosistem yang rapuh'.
Studi dokumen ancaman kepunahan terhadap spesies air tawar di dunia.Reuters
Sains
3 bulan lalu
102 dibaca
Studi dokumen ancaman kepunahan terhadap spesies air tawar di dunia.
Tembok Besar yang Baru: Proyek Mega Transfer Air China senilai Rp 1.15 quadriliun ($70 miliar)  sepanjang 2.700 milInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
119 dibaca
Tembok Besar yang Baru: Proyek Mega Transfer Air China senilai Rp 1.15 quadriliun ($70 miliar) sepanjang 2.700 mil
Apakah peluncuran yang tertunda akan menempatkan rencana China untuk membangun pesaing Starlink dalam risiko jangka panjang? Ilmuwan China mengatakan sunblock baru dapat menurunkan suhu tubuh hingga 6 derajat Celsius. Tiga Gorges kali 3: China akan membangun bendungan terbesar di ngarai terdalam di Bumi.SCMP
Sains
3 bulan lalu
97 dibaca
Apakah peluncuran yang tertunda akan menempatkan rencana China untuk membangun pesaing Starlink dalam risiko jangka panjang? Ilmuwan China mengatakan sunblock baru dapat menurunkan suhu tubuh hingga 6 derajat Celsius. Tiga Gorges kali 3: China akan membangun bendungan terbesar di ngarai terdalam di Bumi.