Courtesy of Reuters
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa simpanse liar di Afrika telah mengembangkan adaptasi genetik yang menarik sesuai dengan lingkungan tempat mereka tinggal, termasuk terhadap penyakit seperti malaria. Para peneliti menganalisis data genetik dari 388 simpanse di 18 negara dan menemukan bahwa simpanse yang tinggal di hutan memiliki perubahan gen yang berkaitan dengan ketahanan terhadap penyakit, mirip dengan adaptasi yang terjadi pada manusia. Namun, simpanse yang hidup di daerah savana tidak menunjukkan adaptasi genetik terhadap malaria, mungkin karena tekanan penyakit yang lebih kuat di hutan.
Simpanse adalah spesies yang terancam punah akibat kerusakan habitat, perburuan, dan penyakit menular. Penelitian ini menunjukkan pentingnya melestarikan keragaman genetik simpanse agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan di masa depan, seperti perubahan iklim. Dengan memahami adaptasi genetik ini, kita juga dapat menemukan potensi adaptasi yang belum diketahui dalam populasi manusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang simpanse di Afrika?A
Penelitian menemukan bahwa simpanse telah mengembangkan adaptasi genetik yang menarik terhadap patogen, termasuk malaria, tergantung pada habitat mereka.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Penelitian ini dipimpin oleh Aida Andrés, seorang ahli genetika evolusi dari University College London.Q
Mengapa simpanse hutan menunjukkan adaptasi genetik terhadap malaria?A
Simpanse hutan menunjukkan adaptasi genetik terhadap malaria karena lingkungan hutan memiliki tekanan patogen yang lebih kuat dibandingkan dengan habitat terbuka.Q
Apa dampak perubahan iklim terhadap populasi simpanse?A
Perubahan iklim dapat mempengaruhi populasi simpanse dengan meningkatkan tekanan malaria pada populasi tertentu, terutama di habitat hutan.Q
Mengapa simpanse dianggap terancam punah?A
Simpanse dianggap terancam punah karena kerusakan habitat, perburuan, dan penyakit menular.