Courtesy of SCMP
Meta, perusahaan yang mengelola Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di seluruh perusahaan. Keputusan ini diambil setelah adanya perubahan kebijakan dan keputusan Mahkamah Agung AS yang berdampak pada program-program yang mendukung keberagaman di universitas. Selain itu, Meta juga menghentikan program pemeriksaan fakta di platformnya, yang menunjukkan pergeseran ke arah prioritas politik konservatif.
Baca juga: Dampak dari perombakan moderasi konten Meta
Langkah ini diambil di tengah kritik dari Partai Republik dan tokoh-tokoh seperti Elon Musk mengenai moderasi konten dan pemeriksaan fakta di media sosial. CEO Meta, Mark Zuckerberg, tampaknya berusaha untuk mendekatkan diri dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Donald Trump, termasuk dengan memberikan sumbangan untuk dana pelantikan Trump dan merekrut seorang pejabat publik dari kalangan Republik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Meta terkait program keberagaman dan inklusi?A
Meta mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di seluruh perusahaan.Q
Mengapa Meta mengubah kebijakan moderasi konten mereka?A
Meta mengubah kebijakan moderasi konten mereka sebagai respons terhadap keluhan dari partai Republik dan untuk menyelaraskan dengan prioritas politik konservatif.Q
Siapa yang menjadi presiden AS yang baru terpilih dan bagaimana pengaruhnya terhadap Meta?A
Presiden AS yang baru terpilih adalah Donald Trump, yang memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan Meta.Q
Apa dampak keputusan Mahkamah Agung terhadap kebijakan Meta?A
Keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini mempengaruhi kebijakan keberagaman di universitas AS, yang kemudian berdampak pada kebijakan Meta.Q
Siapa yang menjadi kepala urusan publik Meta setelah perubahan ini?A
Meta telah merekrut seorang Republikan sebagai kepala urusan publik mereka setelah perubahan ini.