Courtesy of TechCrunch
Investasi untuk perusahaan yang ingin melakukan IPO (Initial Public Offering) di tahun 2024 tampaknya tidak berjalan sesuai harapan, menurut CEO Nasdaq, Adena Friedman. Meskipun pasar saham menunjukkan kinerja yang baik secara keseluruhan, terutama untuk perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft, perusahaan kecil dengan nilai pasar di bawah Rp 32.89 triliun ($2 miliar) mengalami kesulitan. Banyak perusahaan startup yang sudah dalam tahap akhir pengembangan belum siap untuk melakukan IPO, karena mereka ingin memiliki laporan keuangan yang kuat setelah tahun yang sulit di 2022 dan 2023. Selain itu, tingginya suku bunga membuat investor lebih berhati-hati, terutama terhadap perusahaan yang masih merugi.
Friedman percaya bahwa IPO dapat kembali berkembang dengan baik pada tahun 2025, meskipun tahun ini hanya sedikit perusahaan yang berhasil melakukannya. Beberapa perusahaan bioteknologi menunjukkan tanda-tanda positif dengan peluncuran IPO yang sukses, tetapi banyak yang juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan harga saham setelah debut. Hingga saat ini, hanya ada 14 IPO yang didukung oleh investasi ventura di AS pada tahun ini, dan diperkirakan jumlahnya tidak akan sebanding dengan tahun sebelumnya. Meskipun situasi saat ini tidak ideal, ada harapan untuk pasar IPO yang lebih aktif di tahun mendatang.