Courtesy of YahooFinance
Tesco dan Marks & Spencer, dua toko besar di Inggris, mengalami penurunan saham yang signifikan meskipun mereka melaporkan penjualan yang baik selama musim liburan. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran tentang kondisi ekonomi Inggris yang memburuk dan kenaikan biaya akibat perubahan pajak yang diterapkan oleh pemerintah. Saham Tesco turun 4% dan M&S turun hingga 8,4% di pasar London. Selain itu, retailer lain seperti Greggs dan J Sainsbury juga mengalami penurunan, menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen semakin lemah.
Kekhawatiran ini muncul di tengah rencana anggaran baru dari Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, yang berpotensi meningkatkan biaya bagi retailer, termasuk kenaikan gaji karyawan. Meskipun Tesco dan M&S mencatatkan kinerja yang baik, seperti peningkatan pangsa pasar dan penjualan makanan yang tinggi, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi kekhawatiran pasar yang lebih luas. Para pemimpin perusahaan mengungkapkan bahwa sentimen konsumen saat ini cenderung negatif, yang dapat mempengaruhi penjualan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Tesco dan Marks & Spencer?A
Penurunan saham Tesco dan Marks & Spencer disebabkan oleh kekhawatiran tentang ekonomi Inggris yang lebih luas meskipun mereka mencatat penjualan yang baik selama musim liburan.Q
Siapa Rachel Reeves dan apa perannya dalam artikel ini?A
Rachel Reeves adalah Menteri Keuangan Inggris yang mengumumkan anggaran yang berdampak pada sektor ritel, menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengecer.Q
Bagaimana kondisi kepercayaan konsumen di Inggris saat ini?A
Kondisi kepercayaan konsumen di Inggris saat ini menunjukkan sedikit negatif dan kecemasan di antara pembeli, berbeda dengan optimisme sebelum Natal.Q
Apa dampak dari kenaikan biaya tenaga kerja terhadap pengecer di Inggris?A
Kenaikan biaya tenaga kerja berdampak signifikan pada pengecer di Inggris, dengan banyak yang memperingatkan tentang inflasi biaya di masa depan.Q
Mengapa Greggs memperingatkan tentang inflasi biaya pada tahun 2025?A
Greggs memperingatkan bahwa biaya tenaga kerja yang meningkat akan menyebabkan inflasi biaya pada tahun 2025, yang dapat mempengaruhi profitabilitas mereka.