Startup AgTech Inari Mengumpulkan Dana Ekuitas dengan Valuasi Rp 35.69 triliun ($2,17 Miliar)
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Startup AgTech Inari Mengumpulkan Dana Ekuitas dengan Valuasi Rp 35.69 triliun ($2,17 Miliar)

YahooFinance
Dari YahooFinance
07 Januari 2025 pukul 18.00 WIB
102 dibaca
Share
Inari Agriculture Inc., sebuah startup teknologi pertanian dari Massachusetts, baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 2.37 triliun ($144 juta) dengan nilai perusahaan mencapai Rp 35.69 triliun ($2,17 miliar) . Ini adalah peningkatan sekitar 32% dari nilai sebelumnya yang sebesar Rp 27.13 triliun ($1,65 miliar) pada bulan Januari lalu. Pendanaan ini melibatkan investor baru dan lama, termasuk unit dari Abu Dhabi Investment Authority dan beberapa lembaga pensiun. CEO Inari, Ponsi Trivisvavet, menyatakan bahwa dana ini akan membantu mereka dalam mengembangkan produk dan memberikan solusi yang bermanfaat bagi pelanggan dan lingkungan.
Didirikan pada tahun 2016 dan berbasis di Cambridge, Inari menggunakan teknologi untuk mengembangkan tanaman kedelai, jagung, dan gandum dengan cara yang lebih efisien, menggunakan lebih sedikit air, lahan, dan pupuk. Beberapa negara mulai mengadopsi teknologi benih ini untuk memastikan ketahanan pangan di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan oleh Inari Agriculture Inc.?
A
Inari Agriculture Inc. adalah startup agtech yang mengembangkan teknologi benih untuk tanaman seperti kedelai, jagung, dan gandum.
Q
Berapa jumlah pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh Inari Agriculture?
A
Inari Agriculture berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar $144 juta.
Q
Siapa saja investor baru yang terlibat dalam pendanaan ini?
A
Investor baru termasuk unit yang sepenuhnya dimiliki oleh Abu Dhabi Investment Authority dan investor yang sudah ada seperti Hanwha Impact dan NGS Super.
Q
Apa tujuan utama dari teknologi benih yang dikembangkan oleh Inari?
A
Tujuan utama dari teknologi benih yang dikembangkan oleh Inari adalah untuk mengurangi penggunaan air, lahan, dan pupuk dalam pertanian.
Q
Mengapa beberapa negara mulai mengadopsi teknologi benih?
A
Beberapa negara mulai mengadopsi teknologi benih sebagai alat untuk memastikan keamanan pangan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Rangkuman Berita Serupa

Goldman, SoftBank Dukung Startup AI Tines yang Dinilai Sebesar Rp 18.58 triliun ($1,13 Miliar) YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
134 dibaca

Goldman, SoftBank Dukung Startup AI Tines yang Dinilai Sebesar Rp 18.58 triliun ($1,13 Miliar)

Browser Startup Island Dinilai Sebesar Rp 74.00 triliun ($4,5 Miliar)  dalam Putaran yang Dipimpin oleh CoatueYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
149 dibaca

Browser Startup Island Dinilai Sebesar Rp 74.00 triliun ($4,5 Miliar) dalam Putaran yang Dipimpin oleh Coatue

Anduril dalam Pembicaraan untuk Penilaian Lebih dari Rp 460.46 triliun ($28 Miliar)  dalam Pendanaan BaruYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
73 dibaca

Anduril dalam Pembicaraan untuk Penilaian Lebih dari Rp 460.46 triliun ($28 Miliar) dalam Pendanaan Baru

Startup menghadapi dilema yang berulang tentang apakah harus bermitra.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
43 dibaca

Startup menghadapi dilema yang berulang tentang apakah harus bermitra.

OpenAI sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan hingga Rp 657.80 triliun ($40 miliar)  dalam putaran pendanaan baru.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
130 dibaca

OpenAI sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan hingga Rp 657.80 triliun ($40 miliar) dalam putaran pendanaan baru.

Perusahaan Pertanian Berry Agrovision Pertimbangkan IPO Sebelum JuniYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
297 dibaca

Perusahaan Pertanian Berry Agrovision Pertimbangkan IPO Sebelum Juni

Databricks Menandatangani Pembiayaan Kredit Swasta dan Pendanaan Bank Senilai Rp 82.22 triliun ($5 Miliar) YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
63 dibaca

Databricks Menandatangani Pembiayaan Kredit Swasta dan Pendanaan Bank Senilai Rp 82.22 triliun ($5 Miliar)