Courtesy of Reuters
Perusahaan keamanan siber yang berbasis di AS dan Israel, Armis Security, baru-baru ini mendapatkan pendanaan sebesar Rp 3.29 triliun ($200 juta) , meningkatkan valuasinya menjadi Rp 70.71 triliun ($4,3 miliar) . Pendanaan ini dipimpin oleh General Catalyst dan Alkeon Capital Management. Armis dibentuk pada tahun 2016 dan membantu melindungi aset penting bagi berbagai industri, termasuk pabrik, bandara besar, dan jaringan distribusi gas. Perusahaan ini juga berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di New York dalam waktu dekat.
Meskipun terjadi konflik militer di Israel, perusahaan ini tetap mampu mendapatkan dana karena keamanan siber sedang berkembang pesat. Dalam waktu 18 bulan, Armis berhasil menggandakan pendapatan tahunan mereka menjadi lebih dari Rp 3.29 triliun ($200 juta) dan menargetkan mencapai Rp 8.22 triliun ($500 juta) pada tahun 2026. Kenaikan valuasi ini menunjukkan pentingnya teknologi keamanan siber di tengah tantangan yang dihadapi.