Courtesy of Wired
Dua bersaudara dari Sudan, Ahmed dan Alaa Omer, dituduh melakukan serangkaian serangan siber besar-besaran melalui grup hacktivist yang dikenal sebagai Anonymous Sudan. Mereka dilaporkan melakukan lebih dari 35.000 serangan denial-of-service (DDoS) yang menargetkan berbagai organisasi, termasuk rumah sakit, sistem peringatan rudal di Israel, dan layanan digital besar lainnya. Serangan ini menyebabkan kerusakan yang signifikan, bahkan mengalihkan pasien dari rumah sakit di Los Angeles karena masalah layanan kesehatan. Ahmed Omer juga diduga berusaha menyebabkan bahaya fisik selama serangan, dan kini menghadapi tuntutan yang bisa berujung pada penjara seumur hidup.
Grup Anonymous Sudan dikenal karena pendekatan teknis yang inovatif dalam melakukan serangan DDoS dengan menggunakan ribuan server virtual untuk mengirimkan permintaan yang berlebihan kepada situs web, membuatnya offline. Selain itu, meskipun mereka mengklaim berjuang untuk isu-isu tertentu, seperti dukungan untuk Palestina, ada indikasi bahwa mereka juga melakukan serangan untuk tujuan finansial. Penuntutan ini menjadi penting karena menunjukkan bahwa serangan siber, meski terlihat sederhana, dapat memiliki konsekuensi yang sangat serius, termasuk potensi menyebabkan cedera atau kematian.