Courtesy of Forbes
Meta, perusahaan yang mengelola platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk menghapus pemeriksa fakta independen dan menggantinya dengan model catatan komunitas, di mana pengguna dapat memberikan konteks tambahan pada postingan yang menyesatkan. Mereka juga akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan "pendapat kedua" tentang keputusan menghapus atau mengembalikan konten. Ini terjadi setelah Meta mendapat kritik karena akun-akun yang dihasilkan AI di platformnya yang tidak akurat dan menyesatkan pengguna.
Di sisi lain, startup AI seperti GPTZero meluncurkan fitur baru untuk memeriksa kebenaran klaim dalam teks dengan membandingkannya dengan sumber di internet. Selain itu, investor seperti Jeff Bezos terus berinvestasi dalam startup AI, termasuk yang berfokus pada robotika. Pada tahun 2024, lebih dari Rp 328.90 triliun ($20 miliar) telah diinvestasikan dalam startup cloud yang menyediakan akses ke chip pemrosesan untuk perusahaan AI. Sementara itu, lembaga pemerintah seperti DCSA juga mulai menggunakan AI untuk mengelola dan menganalisis data pribadi dalam proses pemeriksaan keamanan pegawai pemerintah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa rencana Meta terkait moderasi konten di platformnya?A
Meta berencana untuk mengubah cara moderasi konten dengan mengurangi peran pemeriksa fakta independen dan menggantinya dengan model catatan komunitas.Q
Apa itu GPTZero dan apa fungsinya?A
GPTZero adalah platform deteksi konten AI yang memeriksa kebenaran klaim dalam teks dengan mendeteksi dukungan atau pertentangan dari sumber di internet.Q
Siapa Jeff Bezos dan apa yang dia lakukan di dunia startup AI?A
Jeff Bezos adalah pendiri Amazon yang meningkatkan investasinya di startup AI, termasuk Perplexity.Q
Apa yang dilakukan DCSA dalam konteks penggunaan AI?A
DCSA menggunakan alat AI untuk mengorganisir dan menginterpretasikan data dalam proses penyelidikan izin keamanan bagi pegawai pemerintah.Q
Apa yang terjadi dengan aplikasi Fable terkait ringkasan kebiasaan membaca?A
Aplikasi Fable menggunakan AI untuk menghasilkan ringkasan kebiasaan membaca, tetapi beberapa ringkasan mengandung komentar 'anti-woke'.