Courtesy of TechCrunch
Presiden terpilih Donald Trump mengumumkan bahwa Hussain Sajwani, seorang miliarder dari Uni Emirat Arab, akan menginvestasikan Rp 328.90 triliun ($20 miliar) untuk membangun pusat data baru di Amerika Serikat. Investasi ini akan dilakukan secara bertahap dan akan mendukung teknologi AI dan cloud. Namun, ada kekhawatiran bahwa investasi ini mungkin tidak terwujud, mengingat pengalaman sebelumnya di mana janji investasi besar tidak selalu dipenuhi. Misalnya, perusahaan Foxconn yang dijanjikan akan menciptakan banyak pekerjaan di Wisconsin, tetapi hanya sedikit yang terwujud.
Trump juga mengkritik CHIPS Act, yang merupakan kebijakan penting dari pemerintahan Biden untuk meningkatkan produksi semikonduktor di AS. Beberapa pemimpin teknologi percaya bahwa AS perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur pusat data untuk mendukung pertumbuhan industri AI yang pesat. CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa ada peluang bagi pemerintahan Trump untuk melakukan sesuatu yang lebih baik daripada CHIPS Act, terutama dalam mempermudah proses pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk memimpin dalam teknologi AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengumumkan investasi $20 miliar untuk pusat data di AS?A
Hussain Sajwani, seorang miliarder Emirati, mengumumkan investasi tersebut.Q
Apa tujuan dari investasi yang diumumkan oleh Hussain Sajwani?A
Tujuan dari investasi ini adalah untuk mendukung teknologi AI dan cloud di Amerika Serikat.Q
Apa itu CHIPS Act dan mengapa itu penting?A
CHIPS Act adalah undang-undang yang mendukung produksi semikonduktor di AS dengan menyediakan dana dan insentif pajak.Q
Siapa CEO OpenAI dan apa pandangannya tentang investasi infrastruktur AI?A
CEO OpenAI adalah Sam Altman, yang berpendapat bahwa ada peluang nyata untuk melakukan investasi yang lebih baik dalam infrastruktur AI.Q
Mengapa Donald Trump mengkritik CHIPS Act?A
Donald Trump mengkritik CHIPS Act karena ia merasa tidak efektif dan menghambat pembangunan infrastruktur di AS.