Mengapa kota mega King Abdullah senilai Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar)  di Arab Saudi kesulitan untuk mengesankan?
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Mengapa kota mega King Abdullah senilai Rp 1.64 quadriliun ($100 miliar) di Arab Saudi kesulitan untuk mengesankan?

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
03 Januari 2025 pukul 22.19 WIB
106 dibaca
Share
King Abdullah Economic City (KAEC) adalah proyek kota baru yang sedang dibangun di pantai Laut Merah, dengan luas sekitar 180 kilometer persegi, setara dengan Washington DC. KAEC merupakan bagian dari strategi besar Arab Saudi yang dikenal sebagai Vision 2030, yang bertujuan untuk mengubah negara ini dari ketergantungan pada minyak menjadi pusat investasi global. Meskipun KAEC memiliki potensi besar, seperti pelabuhan King Abdullah yang efisien dan lokasi strategis dekat Jeddah, kota ini masih menghadapi tantangan dalam menarik penduduk dan menciptakan lapangan kerja. Hingga 2024, KAEC baru berhasil menarik sekitar 10.000 penduduk, jauh dari target 2 juta.
KAEC juga bersaing dengan proyek-proyek ambisius lainnya di bawah Vision 2030, seperti The Line, Oxagon, dan Trojena, yang menawarkan desain futuristik dan inovasi yang menarik perhatian generasi muda. Untuk dapat bersaing, KAEC perlu menemukan cara untuk menarik lebih banyak penduduk dan perusahaan, serta mengembangkan keunikan yang membedakannya dari proyek lainnya. Meskipun ada tantangan, KAEC memiliki potensi untuk menjadi pusat olahraga dan rekreasi di kawasan tersebut, terutama menjelang acara besar seperti Piala Dunia FIFA 2034.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari Kota Ekonomi King Abdullah (KAEC)?
A
Tujuan utama dari Kota Ekonomi King Abdullah (KAEC) adalah untuk menjadi pusat investasi dan logistik yang penting di Saudi Arabia.
Q
Bagaimana Visi 2030 mempengaruhi pembangunan KAEC?
A
Visi 2030 mempengaruhi pembangunan KAEC dengan mendorong transformasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak menjadi investasi global dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Q
Apa yang membuat Port King Abdullah unik?
A
Port King Abdullah unik karena merupakan pelabuhan swasta pertama di Timur Tengah dan dikenal sebagai pelabuhan paling efisien di dunia menurut Bank Dunia.
Q
Apa tantangan yang dihadapi KAEC dalam menarik penduduk?
A
KAEC menghadapi tantangan dalam menarik penduduk karena harga properti yang tinggi dan kurangnya lapangan kerja yang sesuai.
Q
Bagaimana KAEC bersaing dengan proyek Vision 2030 lainnya seperti The Line dan Oxagon?
A
KAEC bersaing dengan proyek Vision 2030 lainnya dengan menawarkan pendekatan pembangunan kota yang lebih konvensional, namun harus berinovasi untuk tetap relevan.

Rangkuman Berita Serupa

Ledakan VC Miliaran Dolar di Arab Saudi: Bagaimana SVC Membentuk Masa Depan Keuangan KerajaanForbes
Bisnis
2 bulan lalu
114 dibaca
Ledakan VC Miliaran Dolar di Arab Saudi: Bagaimana SVC Membentuk Masa Depan Keuangan Kerajaan
Kota Cerdas AI: Hype atau Harapan untuk 2025?Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
46 dibaca
Kota Cerdas AI: Hype atau Harapan untuk 2025?
Aliran Investasi Asing Langsung (FDI) Saudi Menurun, Menyebabkan Tantangan di Kuartal KeempatYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
107 dibaca
Aliran Investasi Asing Langsung (FDI) Saudi Menurun, Menyebabkan Tantangan di Kuartal Keempat
Penggunaan Campuran: Jawaban untuk Tantangan Perumahan dan Keberlanjutan?Forbes
Bisnis
4 bulan lalu
59 dibaca
Penggunaan Campuran: Jawaban untuk Tantangan Perumahan dan Keberlanjutan?
Arab Saudi Mendapatkan Piala Dunia 2034, Memunculkan Tawaran MBS untuk Kekaisaran OlahragaYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
119 dibaca
Arab Saudi Mendapatkan Piala Dunia 2034, Memunculkan Tawaran MBS untuk Kekaisaran Olahraga
Kecerdasan Buatan Akan Mengubah Telekomunikasi Antariksa Dari Fiksi Ilmiah Menjadi KenyataanForbes
Sains
4 bulan lalu
92 dibaca
Kecerdasan Buatan Akan Mengubah Telekomunikasi Antariksa Dari Fiksi Ilmiah Menjadi Kenyataan