Courtesy of YahooFinance
Pada hari Jumat, pasar saham Asia menunjukkan tren positif meskipun pasar global mengalami penurunan. Saham di Korea Selatan naik berkat sektor peralatan listrik dan elektronik, sementara saham di Australia dan Hong Kong juga mengalami kenaikan. Di sisi lain, saham di China bergerak stabil setelah awal tahun yang buruk, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun China turun di bawah 1,6% untuk pertama kalinya, menunjukkan kekhawatiran tentang ekonomi negara tersebut.
Baca juga: Saham Teknologi Mendorong Kenaikan Ekuitas saat Obligasi Pemerintah Turun: Ringkasan Pasar
Sementara itu, pasar saham AS terus mengalami penurunan, dengan S&P 500 dan Nasdaq 100 jatuh pada hari Kamis. Meskipun ada penurunan, investor tetap optimis dan bersiap untuk strategi alokasi aset di tahun mendatang. Di sektor komoditas, harga minyak naik setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mentah AS terus menyusut, dan harga emas juga meningkat karena permintaan untuk aset aman. Para analis memperingatkan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penting untuk melihat kinerja perusahaan, terutama bagi saham teknologi besar yang mendominasi pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan saham Asia naik meskipun pasar global sedang lesu?A
Saham Asia naik karena sektor peralatan listrik dan elektronik di Korea Selatan mengalami kenaikan, sementara saham di Australia dan Hong Kong juga meningkat.Q
Siapa yang memberikan pandangan tentang kebijakan inflasi Donald Trump?A
Jung In Yun, CEO Fibonacci Asset Management Global, memberikan pandangan bahwa kebijakan tarif Donald Trump bersifat inflasi.Q
Apa yang dikatakan Ed Yardeni tentang yield obligasi China?A
Ed Yardeni menyatakan bahwa yield obligasi China bisa mendekati nol sebelum akhir tahun.Q
Mengapa tahun 2025 dianggap penting bagi pasar saham menurut Lisa Shalett?A
Lisa Shalett menganggap tahun 2025 akan menjadi tahun yang penting untuk menunjukkan kinerja saham teknologi, mengingat ketidakpastian yang ada.Q
Bagaimana kinerja S&P 500 baru-baru ini?A
S&P 500 mengalami penurunan setelah periode kenaikan yang signifikan, tetapi masih mencatatkan kenaikan lebih dari 50% sejak awal 2023.