Courtesy of YahooFinance
Pada hari Jumat, pasar saham Asia menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan pasar global yang sedang lesu, di mana saham AS mengalami penurunan selama lima hari berturut-turut. Saham di Korea Selatan naik berkat sektor peralatan listrik dan elektronik, sementara saham di Australia dan Hong Kong juga mengalami kenaikan. Di sisi lain, saham China bergerak stabil setelah awal tahun yang buruk, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun China turun di bawah 1,6% untuk pertama kalinya, menunjukkan kekhawatiran tentang kondisi ekonomi negara tersebut.
Sementara itu, pasar saham AS berjuang untuk menghentikan penurunan yang telah mengurangi performa S&P 500, meskipun indeks tersebut masih mencatat kenaikan lebih dari 50% sejak awal 2023. Investor juga memperhatikan pemilihan Ketua DPR AS yang dapat mempengaruhi agenda Presiden terpilih Donald Trump. Di pasar komoditas, harga minyak naik setelah laporan menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS, dan harga emas juga meningkat karena permintaan untuk aset aman.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada saham Asia pada hari Jumat?A
Saham Asia pada hari Jumat mengalami kenaikan meskipun saham global mengalami penurunan.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang kebijakan inflasi Donald Trump?A
Jung In Yun, CEO Fibonacci Asset Management Global, memberikan analisis tentang kebijakan inflasi Donald Trump.Q
Bagaimana kondisi obligasi pemerintah China saat ini?A
Obligasi pemerintah China mengalami penurunan yield di bawah 1,6% untuk pertama kalinya, menunjukkan kekhawatiran tentang ekonomi negara tersebut.Q
Apa yang diperkirakan oleh Lisa Shalett tentang tahun 2025?A
Lisa Shalett memperkirakan bahwa 2025 akan menjadi tahun yang menantang bagi saham teknologi besar yang mendominasi pasar.Q
Apa yang terjadi pada harga minyak dan emas baru-baru ini?A
Harga minyak naik untuk hari kelima berturut-turut, sementara harga emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak November.