Courtesy of YahooFinance
Di akhir tahun 2024, sektor pabrik di Asia menunjukkan tanda-tanda perlambatan, terutama di China dan Korea Selatan, akibat kekhawatiran perdagangan yang meningkat terkait kemungkinan kepresidenan kedua Donald Trump. Indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor manufaktur di China turun menjadi 50,5, menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat. Meskipun ada dukungan kebijakan dari pemerintah Beijing yang diharapkan dapat memberikan dorongan sementara, para ekonom memperkirakan bahwa dampak positif tersebut tidak akan bertahan lama karena ancaman tarif yang akan diberlakukan oleh Trump dan ketidakseimbangan struktural yang terus ada dalam ekonomi.
Sementara itu, Korea Selatan juga mengalami penurunan aktivitas pabrik, dan Jepang melaporkan perlambatan meskipun tidak secepat sebelumnya. Namun, Taiwan menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan aktivitas pabrik meningkat pesat berkat penjualan yang kuat di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Singapura juga mencatat pertumbuhan tercepat sejak pandemi, sebagian besar karena lonjakan ekspor sebelum tarif baru dari AS mulai berlaku.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan aktivitas pabrik di Asia pada akhir 2024?A
Aktivitas pabrik di Asia mengalami perlambatan pada akhir 2024, dengan harapan untuk tahun baru yang memburuk.Q
Siapa yang berjanji untuk menerapkan tarif besar pada impor?A
Donald Trump berjanji untuk menerapkan tarif besar pada impor dari negara-negara mitra dagang utama.Q
Bagaimana kondisi PMI di China dan Korea Selatan?A
PMI di China menunjukkan penurunan dari 51.5 menjadi 50.5, sementara Korea Selatan melaporkan penyusutan aktivitas pabrik.Q
Apa yang terjadi di Taiwan dan Singapura terkait aktivitas pabrik?A
Taiwan melaporkan pertumbuhan aktivitas pabrik tercepat dalam lima bulan, sedangkan Singapura mencatat pertumbuhan tercepat sejak pandemi.Q
Apa dampak dari ketidakpastian politik di Korea Selatan?A
Ketidakpastian politik di Korea Selatan mempengaruhi kepercayaan bisnis dan memperlambat aktivitas ekonomi.