Courtesy of SCMP
DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan dari Hangzhou, China, telah muncul sebagai "kuda hitam terbesar" dalam dunia model bahasa besar sumber terbuka pada tahun 2025. Penilaian ini disampaikan oleh Jim Fan, seorang ilmuwan riset senior di Nvidia, setelah DeepSeek merilis model bahasa terbarunya, DeepSeek V3. Model ini memiliki 671 miliar parameter dan dikembangkan dengan biaya hanya 5,58 juta dolar AS, jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi besar seperti Meta dan OpenAI.
Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AI di China semakin maju, meskipun mereka menghadapi sanksi dari AS yang membatasi akses mereka ke semikonduktor canggih. Model bahasa besar (LLM) seperti DeepSeek V3 sangat penting dalam teknologi AI, karena dapat memproses data yang kompleks dan membuat prediksi yang akurat. Dengan akses terbuka, pengembang lain juga dapat memodifikasi dan meningkatkan kemampuan model ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membuat DeepSeek dianggap sebagai 'kuda hitam' terbesar dalam model bahasa besar?A
DeepSeek dianggap sebagai 'kuda hitam' terbesar karena mereka berhasil mengembangkan model bahasa besar dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan teknologi besar lainnya.Q
Berapa banyak parameter yang dimiliki oleh model DeepSeek V3?A
Model DeepSeek V3 memiliki 671 miliar parameter.Q
Siapa yang memberikan penilaian positif terhadap DeepSeek?A
Penilaian positif terhadap DeepSeek diberikan oleh Jim Fan, seorang ilmuwan riset senior di Nvidia.Q
Apa yang dimaksud dengan open-source dalam konteks model bahasa?A
Open-source dalam konteks model bahasa berarti memberikan akses publik terhadap kode sumber program, memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk memodifikasi atau berbagi desainnya.Q
Bagaimana sanksi AS mempengaruhi perkembangan perusahaan AI di China?A
Sanksi AS telah membatasi akses perusahaan AI di China terhadap semikonduktor canggih yang digunakan untuk melatih model, namun DeepSeek berhasil mengatasi tantangan ini.