Courtesy of TechCrunch
Mariam Naficy, pendiri toko kosmetik Eve dan pasar desain Minted, baru saja meluncurkan Arcade AI, sebuah platform pasar baru yang memungkinkan pengguna untuk mendesain perhiasan mereka sendiri menggunakan kecerdasan buatan (AI). Pengguna, yang disebut "Dreamers," dapat memasukkan ide mereka ke dalam generator yang akan menghasilkan berbagai pilihan desain perhiasan. Setelah memilih desain, seorang pengrajin akan mengubah konsep digital tersebut menjadi perhiasan nyata, seperti kalung, cincin, dan anting, dengan berbagai pilihan bahan. Meskipun prosesnya bisa mahal, dengan harga mulai dari Rp 1.64 juta ($100) hingga lebih dari Rp 16.45 juta ($1,000) , pengguna juga bisa menikmati pengalaman mendesain tanpa harus membeli.
Baca juga: Perjalanan Artisan: Dari Kekacauan Awal Hingga Pendanaan Seri A Rp 411.13 miliar ($25 Juta)
Arcade AI bertujuan untuk memberikan kontrol lebih kepada pengguna dalam mendesain perhiasan, tetapi juga menghadapi beberapa tantangan, seperti kekhawatiran dari desainer perhiasan tentang hak cipta dan kehilangan pekerjaan. Namun, Naficy menyatakan bahwa pengrajin yang terlibat justru melihat platform ini sebagai peluang untuk memahami keinginan konsumen. Arcade juga berencana untuk menambah fitur sosial dan kemungkinan bekerja sama dengan merek besar di masa depan. Dengan dukungan investasi sebesar Rp 279.56 miliar ($17 juta) dari beberapa tokoh terkenal, Arcade AI berpotensi menjadi platform yang menarik bagi para penggemar desain perhiasan.