Flora sedang membangun 'kanvas tak terbatas' yang didukung AI untuk para profesional kreatif.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Flora sedang membangun 'kanvas tak terbatas' yang didukung AI untuk para profesional kreatif.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
03 Maret 2025 pukul 04.25 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Flora bertujuan untuk mengubah cara alat kreatif berbasis AI digunakan oleh para profesional.
  • Startup ini menawarkan antarmuka visual yang memungkinkan kolaborasi dan kontrol kreatif yang lebih baik.
  • Weber Wong ingin Flora menjadi alat yang dapat diterima oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang skeptis terhadap AI.
Flora adalah startup yang didirikan oleh Weber Wong, yang bertujuan untuk menciptakan alat kreatif berbasis AI yang lebih baik untuk para profesional kreatif. Wong percaya bahwa banyak alat AI saat ini hanya dibuat untuk orang-orang yang tidak kreatif, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Flora menawarkan "kanvas tak terbatas" yang memungkinkan pengguna untuk menggabungkan teks, gambar, dan video dengan cara yang lebih intuitif dan kolaboratif. Dengan menggunakan umpan balik dari desainer terkenal, Flora ingin membantu mereka menghasilkan lebih banyak variasi desain dengan cepat.
Wong, yang memiliki latar belakang di seni dan teknologi, ingin Flora menjadi alat yang menarik bagi semua seniman, bahkan mereka yang skeptis terhadap penggunaan AI dalam seni. Meskipun ada kekhawatiran tentang hak cipta dan penggunaan AI, Wong menegaskan bahwa Flora tidak melatih model AI sendiri dan akan mengikuti standar sosial yang ada. Dengan harga mulai dari Rp 263.12 ribu ($16) per bulan setelah versi gratis, Flora berharap dapat membuka kemungkinan kreatif baru bagi para pengguna.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari startup Flora?
A
Tujuan utama dari startup Flora adalah untuk memberikan kontrol kreatif yang lebih baik bagi para profesional kreatif dengan menggunakan alat berbasis AI.
Q
Siapa pendiri Flora dan apa latar belakangnya?
A
Pendiri Flora adalah Weber Wong, yang memiliki latar belakang di bidang seni dan teknologi.
Q
Bagaimana Flora berbeda dari alat AI kreatif lainnya?
A
Flora berbeda dari alat AI kreatif lainnya karena menawarkan antarmuka visual yang memungkinkan pengguna untuk memiliki kontrol kreatif yang lebih besar.
Q
Apa yang diharapkan Flora dapat capai untuk para desainer?
A
Flora diharapkan dapat membantu para desainer untuk melakukan pekerjaan kreatif 100 kali lebih banyak dengan lebih efisien.
Q
Siapa yang memberikan umpan balik untuk pengembangan produk Flora?
A
Umpan balik untuk pengembangan produk Flora diberikan oleh desainer di agen desain terkenal, Pentagram.

Rangkuman Berita Serupa

"Krea: Platform AI Kreatif yang Memudahkan Desainer dalam Menciptakan Konten"TechCrunch
Bisnis
17 hari lalu
22 dibaca
"Krea: Platform AI Kreatif yang Memudahkan Desainer dalam Menciptakan Konten"
"Krea: Solusi Cerdas untuk Desainer Menghadapi Tantangan AI Generatif"TechCrunch
Bisnis
17 hari lalu
22 dibaca
"Krea: Solusi Cerdas untuk Desainer Menghadapi Tantangan AI Generatif"
Generator gambar baru ChatGPT memburamkan garis hak cipta.Axios
Teknologi
27 hari lalu
69 dibaca
Generator gambar baru ChatGPT memburamkan garis hak cipta.
Intangible AI, sebuah alat pembuatan 3D tanpa kode untuk pembuat film dan perancang game, mengumpulkan dana sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) .TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
88 dibaca
Intangible AI, sebuah alat pembuatan 3D tanpa kode untuk pembuat film dan perancang game, mengumpulkan dana sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) .
Adobe meluncurkan langganan untuk Firefly AI.TechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
50 dibaca
Adobe meluncurkan langganan untuk Firefly AI.