Courtesy of TechCrunch
CEO NASDAQ, Adena Friedman, menyatakan bahwa meskipun pasar saham terlihat baik dengan kenaikan S&P 500 sekitar 22%, tidak semua perusahaan merasakan hal yang sama. Perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft mengalami kenaikan nilai, sementara perusahaan kecil dengan nilai di bawah Rp 32.89 triliun ($2 miliar) justru mengalami penurunan. Banyak perusahaan startup yang belum siap untuk melakukan IPO karena mereka ingin menunjukkan kinerja keuangan yang kuat terlebih dahulu. Ditambah lagi, kondisi suku bunga yang tinggi membuat investor lebih berhati-hati.
Friedman percaya bahwa IPO akan mulai kembali dengan momentum pada tahun 2025, meskipun beberapa perusahaan bioteknologi yang baru saja go public belum mampu mempertahankan harga saham mereka. Saat ini, pasar swasta menjadi pilihan yang lebih aman bagi banyak perusahaan, dan beberapa perusahaan besar seperti Chime dan Klarna sedang mempertimbangkan untuk melakukan IPO di masa depan. Tahun ini, hanya ada 14 IPO yang didukung oleh ventura di AS, jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.