Courtesy of Forbes
Ilmu Terdesentralisasi (DeSci) adalah gerakan yang menggunakan teknologi blockchain dan Web3 untuk mengubah cara penelitian dan pendanaan ilmiah dilakukan. DeSci bertujuan untuk mengatasi masalah dalam ilmu pengetahuan tradisional, seperti kurangnya dana, berbagi data, dan publikasi. Meskipun masih baru dan memiliki nilai pasar yang kecil, DeSci mulai menarik perhatian banyak investor besar, termasuk Vitalik Buterin dan CZ dari Binance. Mereka percaya bahwa teknologi kripto dapat membantu meningkatkan dunia sains.
Pada tahun 2025, DeSci diprediksi akan berkembang pesat karena semakin banyak orang yang mengadopsi Web3 dan ada dorongan untuk praktik penelitian yang lebih transparan. Namun, untuk mencapai kesuksesan, DeSci harus mengatasi berbagai tantangan teknis, budaya, dan regulasi. Dengan adanya platform seperti ResearchHub yang memungkinkan kolaborasi ilmiah dan imbalan token bagi kontributor, DeSci memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita melakukan penelitian dan berbagi pengetahuan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Ilmu Terdesentralisasi (DeSci)?A
Ilmu Terdesentralisasi (DeSci) adalah gerakan yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi blockchain dan Web3 untuk mentransformasi penelitian dan pendanaan ilmiah.Q
Siapa yang hadir dalam pertemuan DeSci yang diadakan oleh Binance Labs?A
Pertemuan DeSci yang diadakan oleh Binance Labs dihadiri oleh Vitalik Buterin dan CZ.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi oleh DeSci?A
Tantangan utama yang dihadapi oleh DeSci termasuk hambatan teknis, budaya, dan regulasi.Q
Apa peran VITADAO dalam gerakan DeSci?A
VITADAO adalah organisasi otonom terdesentralisasi yang merupakan salah satu proyek DeSci terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.Q
Bagaimana ResearchHub berkontribusi dalam kolaborasi ilmiah?A
ResearchHub adalah platform open-source yang memungkinkan kontributor untuk mendapatkan token dengan berkontribusi dalam meninjau dan mengkurasi penelitian.