Courtesy of Reuters
Perusahaan investasi besar di Norwegia, Storebrand, telah menjual sahamnya di Palantir Technologies karena kekhawatiran mengenai pelanggaran hak asasi manusia. Palantir, yang menyediakan teknologi untuk militer Israel, dianggap berisiko melanggar hukum internasional karena produknya digunakan di wilayah Palestina yang diduduki. Storebrand mengelola aset sekitar 1 triliun kroner dan sebelumnya memiliki saham senilai 262 juta kroner di Palantir. Mereka mengklaim bahwa Palantir tidak menjawab permintaan informasi yang diajukan sejak April lalu.
Keputusan Storebrand ini juga dipengaruhi oleh peringatan dari pemerintah Norwegia yang menyarankan perusahaan untuk tidak berinvestasi di pemukiman Israel di wilayah Palestina. Selain itu, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal. Palantir, yang didirikan oleh miliarder Peter Thiel, telah membela kerjasamanya dengan Israel, meskipun ada kritik tentang bagaimana teknologi mereka digunakan untuk mengawasi warga Palestina.