Courtesy of TechCrunch
Calo adalah startup asal Timur Tengah yang menawarkan layanan pengantaran makanan siap saji yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Mereka menyediakan langganan makanan yang ditargetkan untuk segmen khusus, seperti penurunan berat badan atau makanan tinggi protein. Dengan meningkatnya permintaan untuk makanan yang lebih sehat dan praktis, Calo berhasil menarik perhatian investor dan baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar Rp 411.13 miliar ($25 juta) untuk memperluas layanan mereka. Startup ini berencana untuk memperkenalkan lebih banyak opsi kustomisasi dan menjangkau pasar global, termasuk akuisisi startup makanan di Inggris.
Calo didirikan pada tahun 2019 dan saat ini beroperasi di beberapa negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan UEA. Mereka menawarkan berbagai pilihan makanan sehat yang dapat disesuaikan, dan telah melayani 10 juta makanan tahun ini. Dengan model bisnis yang efisien dan fokus pada kebutuhan pelanggan, Calo berharap dapat mencapai profitabilitas dan meluncurkan perusahaan mereka di pasar saham dalam beberapa tahun ke depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh startup Calo?A
Calo adalah startup yang menawarkan layanan pengiriman makanan siap saji yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.Q
Siapa pendiri Calo dan apa latar belakangnya?A
Pendiri Calo adalah Ahmed Al Rawi, yang sebelumnya membangun startup lain dan memiliki pengalaman memberi nasihat kepada startup di New York.Q
Berapa banyak pendanaan yang telah diperoleh Calo?A
Calo telah memperoleh total pendanaan sebesar $51 juta, termasuk $25 juta dalam putaran pendanaan Seri B.Q
Apa yang membedakan Calo dari layanan pengiriman makanan lainnya?A
Calo membedakan dirinya dengan menawarkan kustomisasi makanan untuk segmen khusus seperti penurunan berat badan dan kebutuhan diet tertentu.Q
Apa rencana masa depan Calo untuk ekspansi?A
Calo berencana untuk memperkenalkan personalisasi yang lebih dalam dan mengeksplorasi model bisnis baru seperti kios ritel untuk makanan siap saji.