Courtesy of Forbes
Laporan terbaru menunjukkan bahwa kesehatan mental di perguruan tinggi akan menghadapi tantangan pada tahun 2025, tetapi ada banyak peluang untuk meningkatkan layanan ini. Generasi mahasiswa pasca-pandemi, seperti Kelas 2028, sangat membutuhkan dukungan kesehatan mental karena mereka mengalami masa sulit selama masa remaja. Sebuah survei menunjukkan bahwa hampir 80% orang Amerika percaya bahwa mahasiswa perlu mendapatkan layanan dukungan kesehatan mental dari kampus mereka. Masalah kesehatan mental menjadi alasan utama mahasiswa berhenti kuliah, lebih dari masalah biaya. Oleh karena itu, ada dorongan untuk memperluas layanan kesehatan mental di kampus agar mahasiswa merasa lebih nyaman mencari bantuan.
Selain itu, banyak perguruan tinggi mulai mengembangkan model baru untuk layanan konseling yang lebih efektif dan terjangkau. Meskipun ada tantangan politik yang mempengaruhi pendidikan tinggi, seperti larangan terkait keberagaman dan inklusi, banyak universitas tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa. Dengan akses yang unik dan infrastruktur yang sudah ada, layanan kesehatan mental di perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental di Amerika. Meskipun ada tantangan di depan, ada banyak alasan untuk optimis tentang masa depan kesehatan mental di perguruan tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh kesehatan mental mahasiswa pada tahun 2025?A
Tantangan yang dihadapi oleh kesehatan mental mahasiswa pada tahun 2025 termasuk meningkatnya kebutuhan akan layanan dukungan mental dan pengurangan kepercayaan publik terhadap pendidikan tinggi.Q
Mengapa dukungan kesehatan mental menjadi prioritas bagi mahasiswa pasca-pandemi?A
Dukungan kesehatan mental menjadi prioritas karena mahasiswa pasca-pandemi mengalami tingkat stres emosional yang tinggi dan membutuhkan layanan untuk membantu mereka tetap terdaftar.Q
Apa yang ditemukan dalam laporan Gallup-Lumina tentang alasan mahasiswa berhenti kuliah?A
Laporan Gallup-Lumina menunjukkan bahwa stres emosional dan masalah kesehatan mental adalah dua alasan utama mahasiswa berhenti kuliah, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan biaya finansial.Q
Bagaimana DEI bans mempengaruhi layanan kesehatan mental di kampus?A
DEI bans dapat membatasi kemampuan kantor kampus untuk memberikan perlakuan yang berbeda kepada mahasiswa, yang dapat berdampak negatif pada akses layanan kesehatan mental.Q
Apa langkah yang diambil oleh universitas untuk meningkatkan retensi mahasiswa?A
Universitas mulai meningkatkan investasi dalam layanan kesehatan mental dan memberikan kenaikan gaji kepada staf untuk menarik dan mempertahankan tenaga profesional di bidang ini.