Courtesy of Forbes
Douglas Murray, CEO di Auvik, menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) sedang mengubah dunia bisnis, tetapi hasilnya bervariasi. Banyak perusahaan yang mencoba menggunakan AI, namun tidak semua berhasil. Beberapa hanya mengganti nama produk lama mereka menjadi "AI-enabled" tanpa ada inovasi nyata. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan riset sebelum membeli produk AI dan mempertimbangkan dampaknya terhadap privasi data dan reputasi merek. Selain itu, penggunaan AI yang tidak terawasi, atau yang disebut "shadow AI," dapat menimbulkan risiko besar, seperti pelanggaran data dan masalah kepatuhan.
Untuk mengatasi risiko ini, perusahaan perlu membentuk badan pengawas AI, seperti dewan AI, yang dapat memantau penggunaan teknologi AI dan memastikan bahwa penggunaannya sesuai dengan tujuan strategis perusahaan. Dengan adanya dewan ini, perusahaan dapat lebih cepat mengambil keputusan dan mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan AI. Auvik sendiri menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran dan pengembangan produk, serta memastikan bahwa karyawan menggunakan AI dengan bijak dan aman.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan kecerdasan buatan dalam konteks artikel ini?A
Kecerdasan buatan dalam konteks artikel ini merujuk pada teknologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi.Q
Mengapa penting bagi organisasi untuk memiliki dewan AI?A
Dewan AI penting untuk memastikan penggunaan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab dan untuk mengatur implementasi teknologi dalam organisasi.Q
Apa risiko yang terkait dengan penggunaan shadow IT?A
Risiko yang terkait dengan penggunaan shadow IT termasuk pelanggaran privasi data, risiko terhadap kekayaan intelektual, dan tantangan kepatuhan.Q
Bagaimana Auvik menggunakan kecerdasan buatan dalam operasionalnya?A
Auvik menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses pemasaran, pengembangan produk, dan manajemen jaringan.Q
Apa yang ditunjukkan oleh survei McKinsey tentang adopsi AI?A
Survei McKinsey menunjukkan bahwa adopsi AI oleh organisasi telah meningkat secara signifikan, mencapai 72% pada tahun ini.