Courtesy of Wired
Kru pesawat luar angkasa tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada bulan Juni untuk menguji kemampuan Starliner, termasuk sistem peluncuran, docking, dan kembali. Misi ini direncanakan berlangsung selama satu minggu, tetapi lima dari 28 thruster kapsul tidak berfungsi sebelum docking. Meskipun Boeing mengklaim teknologinya dapat menjamin keselamatan astronot, NASA merasa risikonya terlalu tinggi dan menyerahkan tugas tersebut kepada SpaceX. Pada bulan September, SpaceX meluncurkan misi Crew-9 untuk mengembalikan astronot Williams dan Wilmore, yang dijadwalkan kembali ke Bumi pada bulan Februari, tetapi kini diharapkan setelah Crew-10 tiba pada akhir Maret 2025.
ISS menerima dua pengiriman pasokan pada bulan November untuk memastikan kru memiliki cukup makanan, air, pakaian, dan oksigen. Namun, ada kekhawatiran tentang risiko kesehatan bagi Wilmore dan Williams setelah lebih dari sembilan bulan di luar angkasa. Penelitian menunjukkan bahwa penerbangan luar angkasa dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kehilangan massa tulang dan fungsi jantung yang melemah. NASA mencatat bahwa kru biasanya tinggal di ISS selama enam bulan, dan beberapa astronot bahkan melakukan misi hingga satu tahun untuk penelitian tentang adaptasi manusia terhadap penerbangan luar angkasa, yang penting untuk eksplorasi bulan dan Mars di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan misi Starliner yang dilakukan oleh Boeing?A
Tujuan misi Starliner adalah untuk menguji kemampuan komprehensif kapsul, termasuk sistem peluncuran, docking, dan kembali.Q
Mengapa NASA meragukan teknologi yang dikembangkan oleh Boeing?A
NASA meragukan teknologi Boeing karena lima dari 28 thruster kapsul gagal berfungsi sebelum docking dengan ISS, sehingga mereka menganggap risikonya terlalu tinggi.Q
Apa yang dilakukan SpaceX dalam konteks misi Crew-9 dan Crew-10?A
SpaceX meluncurkan misi Crew-9 untuk mengangkut astronaut kembali ke Bumi dan merencanakan misi Crew-10 untuk melanjutkan pengiriman astronaut ke ISS.Q
Apa risiko kesehatan yang mungkin dihadapi astronaut setelah tinggal lama di luar angkasa?A
Astronaut yang tinggal lama di luar angkasa berisiko mengalami masalah kesehatan seperti kehilangan massa tulang, fungsi jantung yang melemah, dan masalah ginjal.Q
Apa yang dilakukan University College London terkait penelitian efek penerbangan luar angkasa?A
University College London melakukan studi yang menunjukkan bahwa struktur dan fungsi ginjal astronaut dapat mengalami kerusakan permanen akibat penerbangan luar angkasa.