Semut vs manusia: Saksikan kecerdasan buatan semut mengalahkan manusia dalam labirin kompleks.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Semut vs manusia: Saksikan kecerdasan buatan semut mengalahkan manusia dalam labirin kompleks.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
26 Desember 2024 pukul 18.14 WIB
111 dibaca
Share
Penelitian yang dilakukan oleh Ofer Feinerman dan tim di Weizmann Institute of Science menunjukkan bahwa meskipun manusia dan semut memiliki perbedaan yang besar, keduanya memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam mengangkut benda yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Dalam eksperimen ini, manusia dan semut diuji untuk menyelesaikan tugas memindahkan objek berbentuk T melalui labirin yang dirancang khusus. Manusia bekerja sendiri atau dalam kelompok hingga 26 orang, sementara semut bekerja dalam kelompok yang bisa mencapai 80 anggota. Hasilnya menunjukkan bahwa manusia lebih baik saat bekerja sendiri, tetapi semut menunjukkan koordinasi yang luar biasa saat bekerja dalam kelompok besar.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semut beroperasi sebagai "super-organisme" dengan kepentingan bersama, sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan dan bekerja sama dengan efektif. Sebaliknya, manusia sering kali kesulitan dalam berkoordinasi dan cenderung menggunakan strategi jangka pendek yang tidak efektif ketika komunikasi dibatasi. Temuan ini memberikan wawasan tentang dinamika kerja sama dan bagaimana cara mengoptimalkan kolaborasi, baik di dunia hewan maupun manusia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus penelitian yang dipimpin oleh Ofer Feinerman?
A
Penelitian yang dipimpin oleh Ofer Feinerman fokus pada kemampuan kolaborasi antara semut dan manusia dalam menyelesaikan tugas yang kompleks.
Q
Bagaimana manusia dan semut berkolaborasi dalam penelitian ini?
A
Manusia dan semut berkolaborasi dengan memindahkan objek besar melalui maze, di mana manusia dilarang berkomunikasi secara verbal atau gestural, mirip dengan semut.
Q
Apa perbedaan hasil antara manusia yang bekerja sendiri dan dalam kelompok?
A
Manusia yang bekerja sendiri menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan saat bekerja dalam kelompok, terutama ketika komunikasi dibatasi.
Q
Mengapa semut dapat berkoordinasi lebih baik dibandingkan manusia dalam kelompok?
A
Semut dapat berkoordinasi lebih baik karena mereka beroperasi sebagai 'super-organisme' dengan kepentingan bersama, sementara manusia menghadapi tantangan koordinasi dan prioritas yang berbeda.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini untuk memahami dinamika kelompok?
A
Penelitian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas kerja sama dan pengambilan keputusan di antara spesies, serta bagaimana kolaborasi dapat dioptimalkan.

Rangkuman Berita Serupa

Bagaimana otak memutuskan apakah untuk bertahan — dan kapan untuk menyerah.NatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
67 dibaca
Bagaimana otak memutuskan apakah untuk bertahan — dan kapan untuk menyerah.
Perang Waggle: Gerakan Tari Lebah Madu Meningkatkan Pencarian Makanan untuk Sarang — StudiInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
55 dibaca
Perang Waggle: Gerakan Tari Lebah Madu Meningkatkan Pencarian Makanan untuk Sarang — Studi
GPS internal otak manusia lebih acak daripada yang diperkirakan sebelumnya, temukan studi.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
104 dibaca
GPS internal otak manusia lebih acak daripada yang diperkirakan sebelumnya, temukan studi.
AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
28 dibaca
AI yang lebih baik untuk Alexa, Tesla? Tim Princeton memecahkan kode pengambilan keputusan otak.
Bonobo dapat mengenali orang bodoh: Kera dapat mengetahui ketika manusia bertindak bodoh, kata sebuah studi.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
74 dibaca
Bonobo dapat mengenali orang bodoh: Kera dapat mengetahui ketika manusia bertindak bodoh, kata sebuah studi.
Semut tidak pernah mendahului, memiliki pemahaman lalu lintas yang cerdas, dapat menyelesaikan tantangan transportasi perkotaan.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
66 dibaca
Semut tidak pernah mendahului, memiliki pemahaman lalu lintas yang cerdas, dapat menyelesaikan tantangan transportasi perkotaan.