Courtesy of TechCrunch
Pada awal tahun ini, sebuah serangan ransomware terhadap Change Healthcare, perusahaan teknologi kesehatan yang dimiliki oleh UnitedHealth, menjadi salah satu pelanggaran data kesehatan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Sekitar 100 juta orang di AS kini menerima pemberitahuan bahwa informasi pribadi dan kesehatan mereka telah dicuri oleh peretas. Change Healthcare mengelola tagihan dan klaim asuransi untuk banyak rumah sakit dan praktik medis di AS, sehingga mereka menyimpan banyak data sensitif tentang pasien. Serangan ini dimulai pada 21 Februari 2024, ketika sistem billing di berbagai kantor dokter dan praktik kesehatan tiba-tiba berhenti berfungsi.
Setelah serangan, UnitedHealth mengonfirmasi bahwa mereka telah membayar tebusan sebesar Rp 361.79 miliar ($22 juta) kepada kelompok peretas yang dikenal sebagai ALPHV/BlackCat. Meskipun tebusan dibayarkan, kelompok tersebut menghilang dan mengklaim bahwa mereka masih memiliki data yang dicuri. Akibat serangan ini, banyak orang mengalami kesulitan dalam mendapatkan resep obat dan layanan kesehatan lainnya. Pada bulan Oktober 2024, UnitedHealth mengumumkan bahwa lebih dari 100 juta orang terkena dampak pelanggaran data ini, menjadikannya sebagai salah satu pencurian data medis terbesar dalam sejarah.