Courtesy of TechCrunch
Pada bulan Februari, terjadi serangan siber besar-besaran terhadap Change Healthcare yang mengakibatkan lebih dari 100 juta informasi kesehatan pribadi dicuri. Serangan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah pencurian data medis di Amerika Serikat dan menyebabkan gangguan besar di sektor kesehatan. Data yang dicuri mencakup informasi pribadi seperti nama, alamat, tanggal lahir, serta informasi kesehatan seperti diagnosis, obat-obatan, dan rencana perawatan. UnitedHealth Group (UHG), pemilik Change Healthcare, mulai memberi tahu individu yang terkena dampak sejak bulan Juli hingga Oktober.
Baca juga: UnitedHealth meminta penyedia layanan kesehatan untuk membayar kembali pinjaman yang terhack.
Serangan ini dilakukan oleh kelompok peretas bernama ALPHV/BlackCat, yang berhasil masuk ke sistem Change Healthcare dengan menggunakan kredensial yang dicuri. Investigasi menunjukkan bahwa sistem tersebut tidak dilindungi dengan autentikasi multi-faktor, yang seharusnya dapat mencegah pencurian kata sandi. Meskipun UHG telah menerapkan langkah-langkah keamanan baru setelah serangan tersebut, banyak pihak mempertanyakan bagaimana perusahaan yang mengelola begitu banyak data sensitif bisa gagal dalam menjaga keamanannya. Pemerintah AS juga sedang menyelidiki praktik antimonopoli UHG terkait akuisisi Change Healthcare.