Courtesy of YahooFinance
Mary Daly, presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, percaya bahwa saat ini terjadi lonjakan produktivitas di AS yang dipicu oleh kecerdasan buatan (AI). Dalam wawancara, ia menjelaskan bahwa banyak perusahaan mulai menggunakan teknologi seperti pembelajaran mesin dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja. Meskipun hasil produktivitas mungkin tidak langsung terlihat, Daly yakin bahwa perubahan ini akan membawa manfaat besar dalam jangka panjang.
Baca juga: 5 poin penting dari HumanX: Inilah cara pembicara kunci berhasil melihat melewati hype industri.
Daly juga mengingat bagaimana pada akhir 1990-an, saat teknologi informasi mulai berkembang, ada kesamaan dengan situasi sekarang. Ia berusaha mengumpulkan data dan contoh dari perusahaan-perusahaan tentang bagaimana mereka menerapkan teknologi baru, sama seperti yang dilakukan oleh Alan Greenspan pada masanya. Dengan cara ini, Daly berharap dapat memahami lebih baik dampak AI terhadap produktivitas dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan standar hidup masyarakat.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Mary Daly dan apa perannya di Federal Reserve?A
Mary Daly adalah presiden Federal Reserve Bank of San Francisco yang dikenal karena pandangannya tentang dampak kecerdasan buatan terhadap produktivitas ekonomi.Q
Apa yang dikatakan Mary Daly tentang kecerdasan buatan dan produktivitas?A
Mary Daly percaya bahwa kecerdasan buatan sedang mendorong perubahan dalam produktivitas, meskipun hasilnya mungkin tidak segera terlihat.Q
Mengapa produktivitas sulit diukur menurut Robert Solow?A
Robert Solow menyatakan bahwa meskipun teknologi komputer berkembang pesat, hal itu tidak selalu tercermin dalam statistik produktivitas.Q
Apa tujuan dari Emerging Tech Economic Research Network?A
Tujuan dari Emerging Tech Economic Research Network adalah untuk meneliti dampak teknologi baru terhadap ekonomi dengan melibatkan peneliti dan pemimpin perusahaan.Q
Bagaimana Alan Greenspan berkontribusi terhadap pemahaman produktivitas di era komputer?A
Alan Greenspan berusaha memahami bagaimana teknologi mempengaruhi produktivitas dan kebijakan moneter pada akhir 1990-an.