Courtesy of InterestingEngineering
Energy Dome, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi baterai CO2, baru saja mendapatkan kontrak pertama di AS dengan Alliant Energy, berkat dukungan dari Bill Gates. Teknologi baterai ini memungkinkan penyimpanan energi dari sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin, sehingga dapat menyediakan listrik kapan saja. Proyek penyimpanan energi Columbia yang menggunakan baterai CO2 ini mendapatkan dana hibah federal hingga Rp 493.35 miliar ($30 juta) dari Departemen Energi AS dan direncanakan akan mulai dibangun pada tahun 2025 dan selesai pada tahun 2026.
Baterai CO2 ini memiliki keunggulan dibandingkan baterai lithium-ion, karena dapat menyimpan energi selama 25 tahun tanpa penurunan kinerja yang signifikan. Proses kerjanya melibatkan perubahan karbon dioksida dari gas menjadi cair dan kembali lagi, sehingga dapat menyimpan energi dengan efisien. Dengan kapasitas penyimpanan yang besar, baterai ini dapat menyediakan listrik untuk 18.000 rumah selama 10 jam hanya dengan satu kali pengisian. Proyek ini diharapkan dapat membantu transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di seluruh dunia.