Courtesy of YahooFinance
Pada akhir tahun 2022, saham Spotify mengalami penurunan drastis, diperdagangkan di bawah Rp 1.32 juta ($80) per saham setelah kehilangan lebih dari Rp 575.58 triliun ($35 miliar) dari nilai pasar perusahaan. Namun, saat ini sahamnya telah meningkat menjadi hampir Rp 8.22 juta ($500) , dan Spotify diperkirakan akan mencapai profitabilitas penuh untuk pertama kalinya. Perusahaan ini melakukan banyak perubahan besar, termasuk pemecatan massal dan pergeseran strategi dari fokus pada podcast ke area lain. Spotify juga berhasil meningkatkan margin kotor mereka dari 25% menjadi 31,1% dalam satu tahun terakhir.
Di tahun 2023, Spotify melanjutkan upaya perbaikan dengan menaikkan harga dan memangkas biaya, termasuk pemecatan 17% dari karyawan mereka. Perusahaan ini juga memperkenalkan paket audio baru yang mencakup musik, podcast, dan buku audio, yang membantu meningkatkan pendapatan. Dengan semua perubahan ini, Spotify tidak hanya berhasil menarik lebih banyak pengguna, tetapi juga mulai menghasilkan keuntungan, yang sangat menggembirakan bagi para investor.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan saham Spotify di akhir tahun 2022?A
Di akhir tahun 2022, saham Spotify diperdagangkan di bawah $80 setelah tahun yang buruk bagi investor.Q
Siapa CEO Spotify dan apa yang dia katakan tentang posisi perusahaan?A
CEO Spotify, Daniel Ek, menyatakan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang lebih kuat berkat eksekusi yang luar biasa oleh tim Spotify.Q
Apa yang dilakukan Spotify untuk meningkatkan profitabilitasnya?A
Spotify melakukan pemangkasan biaya, menaikkan harga, dan mengubah strategi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas.Q
Mengapa Spotify mengubah strategi podcastnya?A
Spotify mengubah strategi podcastnya untuk lebih fokus pada menjangkau audiens yang lebih besar daripada mempertahankan konten eksklusif.Q
Apa yang diharapkan dari Spotify di tahun 2024?A
Diharapkan Spotify akan terus meningkatkan profil keuntungan dan mencapai margin kotor yang lebih baik di tahun 2024.