Courtesy of YahooFinance
Harga kakao telah melonjak drastis di tahun 2024, hampir tiga kali lipat dari sebelumnya, disebabkan oleh penurunan produksi di Afrika Barat, yang merupakan daerah penghasil kakao terbesar di dunia. Cuaca buruk dan penyakit tanaman juga menambah kekhawatiran tentang hasil panen musim ini, sehingga harga kakao di New York mencapai rekor hampir Rp 213.78 juta ($13,000) per ton. Banyak pedagang yang merasa terjebak dengan biaya tinggi dan memilih untuk keluar dari pasar, sementara produsen cokelat yang menunggu harga turun kini terpaksa membeli dengan harga tinggi.
Meskipun pengiriman kakao dari Pantai Gading, salah satu penghasil utama, meningkat, situasi ini dianggap menipu karena tahun lalu pengiriman sangat rendah. Dengan stok global yang menipis, risiko lonjakan harga semakin besar jika hasil panen tidak memuaskan. Permintaan untuk kakao juga tidak pasti, dan para analis memperkirakan dampak dari harga tinggi ini baru akan terasa pada tahun 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga kakao di tahun 2024?A
Lonjakan harga kakao disebabkan oleh penurunan produksi di Afrika Barat dan kekurangan pasokan yang signifikan.Q
Bagaimana kondisi cuaca mempengaruhi produksi kakao?A
Kondisi cuaca yang buruk dan penyakit tanaman telah mengganggu perkembangan tanaman kakao.Q
Apa dampak dari kekurangan pasokan kakao terhadap para pembuat cokelat?A
Kekurangan pasokan menyebabkan para pembuat cokelat harus membeli dengan harga tinggi, yang meningkatkan biaya mereka.Q
Mengapa posisi pendek di pasar kakao menjadi lebih mahal?A
Posisi pendek menjadi lebih mahal karena biaya pemeliharaan posisi yang meningkat dan likuiditas pasar yang rendah.Q
Apa yang diharapkan dari permintaan kakao di masa depan?A
Permintaan kakao diharapkan akan terpengaruh oleh harga tinggi saat ini, dengan dampak yang lebih terlihat pada kuartal kedua tahun 2025.