Courtesy of InterestingEngineering
Sebagian besar produsen mobil berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik (EV) dengan baterai solid-state pada tahun 2030. Namun, Stellantis akan memperkenalkan armada demonstrasi Dodge Charger Daytona EV yang baru dengan baterai solid-state pada tahun 2026. Baterai ini, yang diproduksi oleh Factorial, memiliki kepadatan energi lebih dari 390 Wh/kg dan menawarkan banyak keuntungan dibandingkan baterai lithium-ion tradisional, seperti bobot yang lebih ringan dan performa yang lebih baik. Stellantis juga berinvestasi sebesar Rp 1.23 triliun ($75 juta) di Factorial pada tahun 2021 untuk mempercepat pengembangan teknologi ini.
Baca juga: Baterai EV lithium-sulfur baru mencapai densitas energi 380 Wh/kg, menargetkan 450 Wh/kg.
Factorial menargetkan jangkauan hingga 965.60 km (600 mil) dengan baterai barunya dan mengklaim bisa mengurangi bobot baterai hingga 40% serta ukuran hingga 33%. Platform STLA Large yang dipilih Stellantis dirancang untuk mendukung produksi dua juta kendaraan secara global, termasuk merek-merek seperti Jeep dan Maserati. Selain itu, Factorial juga mengembangkan baterai all-solid-state bernama Solstice yang dapat meningkatkan jangkauan EV hingga 80% dan memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan baterai Tesla. Inovasi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di masa depan.