Courtesy of YahooFinance
Pasar saham di Asia mengalami penurunan karena investor menunggu data inflasi dari Federal Reserve AS yang akan dirilis. Ini adalah penurunan keenam berturut-turut untuk saham regional, yang merupakan penurunan terpanjang sejak April. Saham di Australia dan Korea Selatan turun, sementara Jepang mengalami penyesuaian setelah yen menguat. Di China, imbal hasil obligasi satu tahun turun menjadi 1% untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global, menunjukkan harapan akan pelonggaran kebijakan moneter.
Investor kini khawatir tentang kemungkinan penutupan pemerintah AS setelah rencana pendanaan sementara ditolak oleh DPR yang dipimpin oleh Partai Republik. Hal ini dapat meningkatkan volatilitas pasar dalam waktu dekat. Selain itu, data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari yang diperkirakan membuat harapan untuk pemotongan suku bunga menjadi semakin kecil. Para analis memperkirakan bahwa jika suku bunga 10 tahun turun di bawah 4,50%, pasar mungkin akan mendapatkan sedikit kelegaan. Data penting lainnya yang akan dirilis termasuk inflasi di Hong Kong dan pesanan ekspor Taiwan untuk bulan November.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan ekuitas Asia?A
Penurunan ekuitas Asia disebabkan oleh ketidakpastian menjelang rilis data inflasi yang diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan Federal Reserve.Q
Apa yang diharapkan investor dari data PCE yang akan dirilis?A
Investor mengharapkan data PCE memberikan petunjuk baru tentang arah kebijakan moneter Federal Reserve.Q
Siapa yang mendukung rencana pendanaan sementara yang ditolak oleh DPR yang dipimpin oleh Republik?A
Rencana pendanaan sementara yang ditolak didukung oleh Donald Trump.Q
Apa dampak dari kebijakan hawkish Federal Reserve terhadap pasar?A
Kebijakan hawkish Federal Reserve dapat meningkatkan yield obligasi dan menambah volatilitas pasar.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap pernyataan Katsunobu Kato tentang spekulasi mata uang?A
Pasar bereaksi positif terhadap pernyataan Katsunobu Kato, yang memperkuat nilai yen setelah penguatan indikator inflasi Jepang.