Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti dari Cornell University telah menciptakan karbon nanopori dengan luas permukaan tertinggi yang pernah tercatat, yaitu 4.800 meter persegi per gram. Ini setara dengan memasukkan luas permukaan sebesar lapangan sepak bola ke dalam satu sendok teh. Material inovatif ini memiliki potensi besar untuk menangkap karbon dioksida dan menyimpan energi. Tim yang dipimpin oleh Emmanuel Giannelis menggunakan reaksi kimia yang biasa digunakan dalam bahan bakar roket untuk menghasilkan struktur karbon yang sangat berpori tanpa mengorbankan kekuatan materialnya.
Baca juga: Baterai lithium-sulfur terobosan mempertahankan kapasitas 601 mAh/g bahkan setelah 300 siklus.
Karbon nanopori ini dapat menyerap karbon dioksida hampir dua kali lipat dibandingkan karbon aktif tradisional dan mampu menangkap 99% kapasitasnya dalam waktu hanya dua menit. Dengan kepadatan energi volumetrik yang tinggi, material ini lebih unggul dibandingkan karbon aktif yang tersedia di pasaran. Penelitian ini membuka jalan untuk desain dan aplikasi material berbasis karbon yang lebih efisien, seperti dalam penyerap, katalis, dan perangkat penyimpanan energi. Temuan ini menunjukkan bagaimana menggabungkan ilmu kimia dengan ilmu material dapat menghasilkan inovasi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti Cornell terkait karbon nanoporus?A
Peneliti Cornell menemukan karbon nanoporus dengan luas permukaan tertinggi yang pernah tercatat, yaitu 4.800 meter persegi per gram.Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Emmanuel Giannelis.Q
Apa manfaat dari karbon nanoporus yang baru dikembangkan?A
Karbon nanoporus ini memiliki potensi revolusioner untuk penangkapan karbon dioksida dan teknologi penyimpanan energi.Q
Bagaimana proses sintesis karbon nanoporus dilakukan?A
Proses sintesis dilakukan dengan menggunakan reaksi hiperbolik yang menggabungkan sukrosa dan agen templating untuk membentuk struktur karbon.Q
Di mana studi ini dipublikasikan?A
Studi ini dipublikasikan di jurnal ACS Nano.