Courtesy of Reuters
Hugging Face, sebuah perusahaan yang berbasis di New York, baru saja meluncurkan perangkat lunak baru yang bersifat open-source untuk membantu perusahaan dalam membangun chatbot dan sistem kecerdasan buatan (AI) dengan biaya yang lebih rendah. Perangkat ini, yang disebut HUGS, akan tersedia melalui layanan cloud dari Amazon dan Google dengan biaya Rp 16.45 ribu ($1) per jam. Selain itu, perusahaan juga bisa mengunduh perangkat lunak ini untuk digunakan di pusat data mereka sendiri. Hugging Face bertujuan untuk memberikan kontrol lebih kepada perusahaan atas biaya dan privasi data mereka, terutama di industri yang memiliki aturan ketat seperti keuangan dan kesehatan.
Jeff Boudier, kepala produk dan pertumbuhan di Hugging Face, menjelaskan bahwa banyak perusahaan saat ini cenderung mengandalkan teknologi AI dari pihak ketiga. Namun, dengan HUGS, mereka ingin memudahkan perusahaan untuk membangun teknologi AI mereka sendiri menggunakan model-model open-source terbaik yang tersedia. Ini penting agar perusahaan bisa memahami dan mengontrol teknologi yang mereka gunakan.