Courtesy of YahooFinance
Pasar saham di Asia mengalami penurunan setelah saham di Amerika Serikat jatuh tajam. Hal ini terjadi setelah Federal Reserve, bank sentral AS, mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan mengurangi suku bunga lebih sedikit pada tahun 2025 dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun suku bunga utama dipotong sebesar 0,25%, investor lebih khawatir tentang seberapa banyak lagi suku bunga akan dipotong di masa depan. Di Jepang, Bank of Japan mempertahankan suku bunga tetap, yang menyebabkan nilai yen melemah dan berpotensi meningkatkan harga barang di Jepang.
Pasar saham di berbagai negara Asia, termasuk Jepang, China, dan Australia, mengalami penurunan, meskipun tidak lebih dari 2%. Di AS, indeks S&P 500 dan Dow Jones juga mengalami penurunan yang signifikan. Para analis memperkirakan bahwa Bank of Japan mungkin akan menaikkan suku bunga pada bulan Januari, tetapi mereka juga berhati-hati karena ketidakpastian terkait kebijakan baru dari Presiden terpilih Donald Trump. Sementara itu, harga minyak mentah juga mengalami penurunan dalam perdagangan awal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham di Asia?A
Penurunan saham di Asia disebabkan oleh penurunan tajam saham di AS setelah Federal Reserve mengisyaratkan pemotongan suku bunga yang lebih sedikit di tahun 2025.Q
Bagaimana keputusan Federal Reserve mempengaruhi pasar saham?A
Keputusan Federal Reserve untuk memotong suku bunga sebesar seperempat poin persentase mempengaruhi pasar saham dengan mengurangi ekspektasi pemotongan lebih lanjut di masa depan.Q
Apa yang diharapkan dari Bank of Japan terkait suku bunga?A
Bank of Japan diharapkan akan menaikkan suku bunga pada bulan Januari, tetapi mereka berhati-hati terhadap perubahan besar karena ketidakpastian ekonomi.Q
Mengapa kebijakan Donald Trump menjadi perhatian bagi pasar?A
Kebijakan Donald Trump terkait tarif dan ekonomi dapat memicu inflasi, yang menjadi perhatian bagi investor di Wall Street.Q
Apa yang terjadi dengan saham Nvidia baru-baru ini?A
Saham Nvidia mengalami penurunan lebih dari 13% dari rekor tertinggi bulan lalu, menunjukkan perlambatan momentum setelah periode kenaikan yang kuat.