Courtesy of YahooFinance
Otoritas Transportasi Metropolitan New York (MTA) telah menyetujui anggaran operasional hampir Rp 328.90 triliun ($20 miliar) untuk tahun 2025, yang mencakup rencana kenaikan tarif dan tol sebesar 4%. Kenaikan ini biasanya dilakukan setiap dua tahun, dan akan mulai berlaku pada bulan Agustus setelah diadakan dengar pendapat publik. Selain itu, MTA juga merencanakan program penetapan harga kemacetan yang akan mulai berlaku pada 5 Januari, yang akan mengenakan biaya Rp 148.00 ribu ($9) bagi sebagian besar mobil penumpang yang masuk ke daerah yang dikenakan tol.
Anggaran MTA mencakup biaya tenaga kerja, pengeluaran operasional, dan pembayaran utang. MTA berharap dapat mengurangi defisit yang diperkirakan mencapai Rp 6.22 triliun ($378 juta) pada tahun 2027 dan Rp 6.89 triliun ($419 juta) pada tahun 2028. MTA juga telah menyetujui kontrak senilai Rp 20.72 triliun ($1,26 miliar) untuk membeli 435 kereta subway baru yang akan menggantikan kereta yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Meskipun ada tantangan hukum terkait program penetapan harga kemacetan, MTA berusaha meningkatkan jumlah penumpang dan mengurangi pelanggaran tarif untuk meningkatkan pendapatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disetujui oleh MTA untuk anggaran tahun 2025?A
MTA menyetujui anggaran operasi hampir $20 miliar untuk tahun 2025.Q
Berapa persen kenaikan harga tiket dan tol yang direncanakan?A
Kenaikan harga tiket dan tol yang direncanakan adalah sebesar 4%.Q
Apa tujuan dari program penetapan harga kemacetan?A
Tujuan dari program penetapan harga kemacetan adalah untuk mengenakan biaya kepada mobil penumpang yang masuk ke distrik yang dikenakan tol.Q
Siapa yang mengajukan gugatan untuk menghentikan program penetapan harga kemacetan?A
Gubernur New Jersey, Phil Murphy, mengajukan gugatan untuk menghentikan program tersebut.Q
Apa yang akan dilakukan MTA dengan pendapatan dari program penetapan harga kemacetan?A
Pendapatan dari program penetapan harga kemacetan akan digunakan untuk mendanai peningkatan infrastruktur.