Courtesy of Reuters
Republik Demokratik Kongo telah mengajukan keluhan kriminal terhadap perusahaan Apple di Prancis dan Belgia. Mereka menuduh Apple menggunakan mineral konflik dalam rantai pasokannya, yang berasal dari tambang yang dikelola oleh kelompok bersenjata yang terlibat dalam kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Meskipun Apple mengklaim bahwa mereka tidak langsung mendapatkan mineral tersebut dan telah melakukan audit terhadap pemasoknya, pengacara Kongo berargumen bahwa Apple tetap terlibat dalam kejahatan yang terjadi di negara mereka.
Keluhan ini mencakup berbagai tuduhan, termasuk menutupi kejahatan perang dan mencuci mineral yang tercemar. Kongo memilih Prancis dan Belgia karena kedua negara tersebut dianggap memiliki komitmen yang kuat terhadap akuntabilitas perusahaan. Otoritas hukum di kedua negara akan memutuskan apakah akan menyelidiki lebih lanjut dan membawa tuduhan kriminal terhadap Apple. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam rantai pasokan perusahaan teknologi besar dan dampaknya terhadap negara-negara yang kaya akan sumber daya alam.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan Kongo terhadap Apple?A
Kongo menuduh Apple menggunakan mineral konflik dalam rantai pasokannya dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.Q
Mengapa Kongo memilih Prancis dan Belgia untuk mengajukan keluhan?A
Kongo memilih Prancis dan Belgia karena keduanya memiliki penekanan yang kuat pada akuntabilitas korporasi.Q
Apa itu ITSCI dan mengapa ia menjadi sorotan dalam kasus ini?A
ITSCI adalah skema pemantauan yang didanai oleh industri logam, namun dianggap tidak efektif dalam menjamin keberlanjutan rantai pasokan.Q
Siapa Christophe Marchand dan apa perannya dalam kasus ini?A
Christophe Marchand adalah pengacara yang mewakili Kongo dan menekankan tanggung jawab moral Belgia dalam kasus ini.Q
Apa dampak dari penambangan mineral terhadap konflik di Kongo?A
Penambangan mineral di Kongo telah menyebabkan konflik berkepanjangan, dengan banyak kelompok bersenjata yang terlibat dalam kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia.