Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Apple berkomitmen untuk meningkatkan investasi di AS dengan membangun pabrik dan menciptakan lapangan kerja.
- Kerja sama dengan Foxconn menunjukkan fokus Apple pada produksi dalam negeri.
- Akademi manufaktur di Michigan bertujuan untuk mendukung pengembangan keterampilan di sektor manufaktur.
Apple mengumumkan rencana untuk menginvestasikan Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) di Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan. Investasi ini termasuk pembangunan pabrik besar untuk server kecerdasan buatan di Texas dan penambahan sekitar 20.000 pekerjaan di bidang penelitian dan pengembangan di seluruh negara. Meskipun banyak produk Apple dirakit di luar negeri, perusahaan ini juga memproduksi banyak komponen di AS, seperti chip dari beberapa perusahaan.
Apple akan bekerja sama dengan Foxconn untuk membangun fasilitas seluas 250.000 kaki persegi di Houston, yang akan merakit server untuk pusat data. Selain itu, Apple juga akan meningkatkan dana manufakturnya dari Rp 82.22 triliun ($5 miliar) menjadi Rp 164.45 triliun ($10 miliar) dan membuka akademi manufaktur di Michigan untuk memberikan pelatihan gratis kepada perusahaan kecil dan menengah. Langkah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi dan inovasi di sektor teknologi di AS.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa rencana investasi Apple di Amerika Serikat?A
Apple berencana untuk menginvestasikan $500 miliar di Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan.Q
Dengan siapa Apple bekerja sama untuk membangun pabrik server?A
Apple bekerja sama dengan Foxconn untuk membangun pabrik server.Q
Apa tujuan dari pabrik yang akan dibangun di Texas?A
Pabrik di Texas akan digunakan untuk merakit server yang mendukung fitur AI Apple.Q
Apa yang akan dilakukan Apple di akademi manufaktur di Michigan?A
Di akademi manufaktur di Michigan, Apple akan memberikan pelatihan gratis kepada perusahaan kecil dan menengah.Q
Mengapa investasi ini dianggap sebagai isyarat politik?A
Investasi ini dianggap sebagai isyarat politik karena terjadi setelah pertemuan antara CEO Apple dan Donald Trump.