Courtesy of Wired
Dasar laut sangat berbeda dari permukaan, karena sangat dingin, gelap, dan memiliki tekanan yang ekstrem. Di kedalaman ini, terdapat kehidupan yang telah beradaptasi dengan kondisi tersebut, seperti ikan angler dan blobfish. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sel-sel hewan laut dalam, seperti ubur-ubur sisir, memiliki membran sel yang terbuat dari lipid yang berbentuk berbeda dibandingkan dengan hewan yang hidup di perairan dangkal. Lipid ini, yang disebut plasmalogen, memiliki bentuk melengkung yang membantu sel-sel tersebut bertahan di bawah tekanan tinggi.
Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara ahli biokimia dan biologi kelautan untuk memahami bagaimana membran sel dapat berfungsi dengan baik di bawah tekanan ekstrem. Dengan menggunakan teknologi canggih, seperti sinar-X, para peneliti menemukan bahwa lipid pada ubur-ubur sisir dalam laut dalam memiliki struktur yang unik, memungkinkan mereka untuk tetap fleksibel dan berfungsi dengan baik meskipun berada di bawah tekanan tinggi. Temuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kehidupan di kedalaman laut, tetapi juga dapat berdampak pada pemahaman kita tentang kesehatan manusia, karena plasmalogen juga ditemukan di otak manusia dan berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif.