Courtesy of TechCrunch
Zachariah Reitano, pendiri dan CEO perusahaan telehealth Ro, menyatakan bahwa meskipun ia tidak menutup kemungkinan untuk membawa perusahaan publik, saat ini mereka lebih fokus pada memberikan produk berkualitas tinggi untuk pasien. Ro telah mengumpulkan lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar) dari investasi ventura dan baru-baru ini mendapatkan Rp 2.47 triliun ($150 juta) , yang membuat valuasi perusahaan mencapai sekitar Rp 108.54 triliun ($6,6 miliar) . Reitano juga mencatat bahwa banyak perusahaan startup yang didanai ventura memilih untuk tetap privat lebih lama karena adanya pasar sekunder yang memberikan likuiditas bagi investor dan karyawan.
Ro, yang didirikan pada tahun 2017, awalnya fokus pada pengobatan disfungsi ereksi, tetapi kini telah berkembang ke berbagai kategori kesehatan lainnya, termasuk obat penurun berat badan. Reitano menjelaskan bahwa mereka mulai mengembangkan program untuk menawarkan obat GLP-1 pada tahun 2021, dan sektor ini kini menjadi salah satu yang paling cepat berkembang dalam bisnis mereka. Ia percaya bahwa permintaan untuk obat ini sangat tinggi, baik dari penyedia layanan kesehatan maupun pasien, sehingga penggunaan GLP-1 diharapkan akan terus meningkat.