Courtesy of Axios
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) telah menjatuhkan denda kepada empat perusahaan cybersecurity karena meremehkan dampak peretasan SolarWinds oleh Rusia pada sistem mereka sendiri. Perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu Unisys, Avaya, Check Point Software Technologies, dan Mimecast, setuju untuk membayar denda yang cukup besar setelah dituduh memberikan informasi yang menyesatkan kepada investor mengenai risiko cyber yang mereka hadapi. Misalnya, Unisys diduga menyatakan bahwa risiko yang mereka hadapi bersifat hipotetik padahal mereka sudah mengalami peretasan, sementara Avaya menyatakan bahwa hanya sejumlah kecil email yang dicuri, meskipun sebenarnya lebih dari 145 file telah diambil.
Baca juga: DOJ, SEC Menyelidiki Kesepakatan CrowdStrike Senilai Rp 526.24 miliar ($32 Juta) dengan Carahsoft
SEC kini lebih ketat dalam menegakkan aturan pengungkapan terkait cybersecurity, yang mengharuskan perusahaan untuk melaporkan insiden keamanan yang berdampak besar dalam waktu empat hari kerja. Tindakan ini membuat beberapa eksekutif keamanan khawatir tentang tanggung jawab mereka terkait tantangan cybersecurity di perusahaan mereka. Beberapa perusahaan yang terkena denda menyatakan bahwa mereka berusaha untuk mematuhi aturan yang ada dan fokus untuk meningkatkan program keamanan mereka ke depan.